KOMPAS.com – Kisah pilu kakak beradik Muhamad Haikal Al Farizi (18) dan Haezar Alzikri (15) asal Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.
Video keduanya yang harus bergantian mengenakan seragam Pramuka untuk sekolah menyentuh hati banyak orang dan memunculkan gelombang bantuan.
Berikut lima fakta kisah Haikal dan Haezar yang viral di Bogor:
Haikal dan Haezar tinggal di sebuah kontrakan petak di Desa Bojong Indah. Rumah sederhana itu dihuni bersama adik bungsu mereka, Callista (9), sang ibu Nina Rahmadini (40) yang mengalami gangguan kejiwaan, serta nenek mereka, Sumiati (60).
Sang ayah sudah meninggal sejak 2020. Kehidupan sehari-hari keluarga ini banyak mengandalkan gotong royong dari kerabat dan uluran tangan relawan.
“Kami kerjasama sama, abang saya, suami saya, nenek saya juga. Terus dari bantuan juga gitu,” ujar sang bibi, Dika Yuniasari, Kamis (18/9/2025).
Baca juga: Haikal dan Haezar, Dua Bersaudara yang Viral karena Bergantian Seragam Pramuka untuk Sekolah
Kisah mereka viral setelah salah seorang relawan merekam video yang memperlihatkan Haikal dan Haezar harus bergantian memakai seragam Pramuka setiap hari Kamis.
Hal itu terjadi karena mereka hanya memiliki satu setelan seragam dan sepasang sepatu. Haezar yang duduk di kelas 3 SMP mengenakan seragam lebih dulu, lalu disusul Haikal yang duduk di kelas 3 SMK.
“Gantian memakai baju Pramuka, setiap hari Kamis. Sepatu juga. Kemarin Aa (Haikal) masuk siang, Haezar pagi,” kata Haezar.
Setelah video mereka menyebar luas, berbagai bantuan mulai berdatangan. Haikal dan Haezar kini sudah memiliki seragam baru, sepatu, alat tulis, hingga biaya sekolah.
“Alhamdulillah udah dibantu dari seragam sekolah, sepatu, alat tulis sama biaya sekolah sudah dibantu udah dibayar,” ujar Dika.
Haezar pun mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang mereka terima. “Makasih buat semua yang sudah bantu Haezar sama Haikal, buat kebutuhan sekolah sama seragam sepatu juga. Biar lebih semangat belajarnya,” tuturnya.
Baca juga: Sosok Haikal dan Haezar, Warga Parung Bogor Bergantian Seragam Pramuka di Mata Tetangga
“Keseharian baik anaknya, nurut sama neneknya karena orang tuanya (ibunya) begitu. Baik dah kalau menurut saya mah,” kata Nurma.
Namun, ia juga mengaku prihatin dengan kondisi keluarga tersebut. “Ya kasihan, bagaimana namanya saya tetangga sama saja. Kasian sudah tua (neneknya), ngurusin cucu namanya bapaknya enggak ada,” ungkapnya.
Viralnya kisah Haikal dan Haezar membawa banyak perhatian, namun warga sekitar berharap bantuan tidak berhenti sampai di sini.
“Lebih bagus kalau memang viral mah, kalau kata saya lebih banyak yang bantu,” kata Nurma.
Dengan dukungan masyarakat dan relawan, Haikal dan Haezar kini bisa melanjutkan sekolah dengan lebih tenang tanpa harus bergantian seragam lagi.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Haikal dan Haezar, Kakak Beradik Asal Parung Bogor Bergantian Seragam Pramuka demi Sekolah" dan "Haikal dan Haezar, Kakak Beradik Viral Asal Parung Bertahan Hidup..."
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini