Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Budi Gunawan Minta Jaksa Agung Jemput Paksa Jokowi

Kompas.com - 15/09/2025, 11:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Unggahan media sosial berupa tangkapan layar judul artikel mengeklaim mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan meminta Jaksa Agung menjemput paksa mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam artikel itu, Budi Gunawan menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas korupsi yang dilakukannya saat menjabat presiden selama dua periode.

Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan itu merupakan hasil manipulasi.

Narasi yang beredar

Judul artikel yang mengeklaim Budi Gunawan meminta Jaksa Agung menjemput paksa Jokowi dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di media Gelora News berjudul, "Budi Gunawan Meminta Ke Jaksa Agung Jemput Paksa Jokowi Untuk Mempertangung Jawaban atas Korupsi Yang Dilakukannya Selama Dua Periode Menjabat".

Tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Budi Gunawan meminta jaksa agung jemput paksa JokowiAkun Facebook Tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Budi Gunawan meminta jaksa agung jemput paksa Jokowi

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, tidak ditemukan artikel di laman Gelora News yang mengeklaim Budi Gunawan meminta Jaksa Agung menjemput paksa Jokowi.

Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri foto yang ada di dalam artikel menggunakan teknik reverse image search.

Hasilnya diketahui bahwa unggahan tersebut memanipulasi artikel Gelora News pada 11 September 2025 ini. Artikel aslinya berjudul "Publik Berhak Tahu Alasan Pencopotan Budi Gunawan".

Artikel itu memuat opini dari Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sugeng Teguh Santoso terkait pencopotan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam pada awal September 2025.

Menurut Sugeng, seharusnya Presiden Prabowo memberi tahu kepada masyarakat alasan mengapa Budi Gunawan dicopot sebagai Menko Polkam.

Dalam artikel itu tidak ada pernyataan dari Budi Gunawan yang meminta Jaksa Agung menjemput paksa Jokowi. Sehingga, dapat dipastikan bahwa judul artikel itu merupakan hasil rekayasa. 

Kesimpulan

Unggahan berupa tangkap layar judul artikel yang mengeklaim Budi Gunawan meminta Jaksa Agung menjemput paksa Jokowi merupakan konten hasil manipulasi.

Artikel aslinya berjudul "Publik Berhak Tahu Alasan Pencopotan Budi Gunawan".

Adapun artikel itu memuat opini Politikus PSI, Sugeng Teguh Santoso yang mempertanyakan alasan mengapa Budi Gunawan dicopot sebagai Menko Polkam. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau