Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Sebagai konteks, perairan timur Kalimantan menjadi obyek sengketa maritim antara Indonesia dan Malaysia sejak 2005.
Perairan tersebut dikenal kaya akan sumber daya minyaknya.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, hubungan baik antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjadi modal penting dalam permasalahan Blok Ambalat.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily menilai hubungan baik ini menjadi modal penyelesaian sengketa secara damai.
Lemhannas berpatokan pada sistem hukum internasional dalam memandang masalah batas wilayah.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan akan mencari penyelesaian yang baik ketika Malaysia menolak menggunakan nama "Laut Ambalat" untuk perairan Blok ND6 dan ND7 dalam Peta Baru Malaysia tahun 1979.
Narasi Vladimir Putin membela Indonesia dalam sengketa Ambalat di Mahkamah Internasional merupakan hoaks.
Klip yang dipakai merupakan pidato dan pertemuan Putin dengan Prabowo, yang tidak ada kaitannya dengan sengketa Blok Ambalat.
Adapun Prabowo telah menyatakan keinginan untuk menyelesaikan sengketa secara damai.