DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.200 civitas akademika Universitas Indonesia (UI) menyerap Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan Keuangan dan Sumber Daya Ahmad Gamal dalam acara sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Senin (22/09/2025).
Baca juga: Simulasi Cicilan Rumah Subsidi 10 Tahun, Berapa Per Bulannya?
"Kami sudah mendata di ruangan ini ada sekitar 350 orang yang hadir secara fisik, tapi nanti juga akan ada sekitar 1.200 (orang) yang sudah diidentifikasi," kata Ahmad.
"Insya Allah mereka akan menjadi target kami untuk menjadi customer FLPP," ujarnya melanjutkan.
Sebagai informasi, KPR FLPP adalah program penyaluran rumah subsidi yang dibuat oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki rumah pertama dengan harga terjangkau.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Sid Herdi Kusuma mengatakan, kuota FLPP tahun 2025 adalah 350.000 unit rumah subsidi.
"Di tahun ini, pemerintah sudah menyediakan dana KPR FLPP untuk masyarakat dalam jumlah sangat besar. Tahun ini dianggarkan 350.000 unit rumah," ucapnya.
Baca juga: Prabowo Bakal Luncurkan 25.000 Rumah Subsidi di Bogor
Sampai dengan bulan September 2025, penyaluran KPR FLPP sudah mencapai 178.060 unit rumah subsidi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 75 persen berasal dari pegawai swasta, yakni mencapai 133.985 unit rumah subsidi.
Kemudian disusul oleh wiraswasta 22.889 unit, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 12.413 unit, TNI/Polri 3.527 unit, dan lainnya 5.246 unit.
"Hampir 85 persen masyarakat yang belum punya rumah adalah MBR. Negara hadir, agar kepemilikan rumah di Indonesia terus meningkat," ujarnya.
Menteri PKP Maruarar Sirait atau Ara pernah mengatakan bahwa kuota FLPP 2025 akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
"Kuota rumah subsidi tahun 2025 ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Kuotanya mencapai 350.000 rumah subsidi dan bisa terwujud berkat arahan dan dukungan Presiden Prabowo Subianto," terangnya di Kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri 2, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Baca juga: Rumah Subsidi di Pariaman: Pilihan Cerdas untuk Pemula
Ara juga pernah menyampaikan bahwa hal ini merupakan wujud nyata dari program dan kebijakan pro rakyat Prabowo yaitu membantu meningkatkan akses MBR untuk bisa memiliki rumah subsidi yang layak huni serta angsuran terjangkau.
Apalagi FLPP yang merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah yang mampu meningkatkan perekonomian sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Dalam pembangunan rumah itu rata-rata-rata ada 5 orang pekerja konstruksi jadi bisa jika 350.000 rumah subsidi bisa menyerap 1,7 juta orang pekerja. Belum lagi supir, kernet serta usaha warung makan tentu akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," tukasnya saat di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini