Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

178.060 Rumah Subsidi Dibeli Masyarakat Lewat KPR FLPP

Kompas.com - 23/09/2025, 14:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 178.060 unit rumah subsidi dibeli masyarakat lewat program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), terhitung sampai pekan keempat bulan September 2025.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 133.985 unit rumah subsidi diserap oleh konsumen segmen pegawai swasta.

Baca juga: Simulasi Cicilan Rumah Subsidi 10 Tahun, Berapa Per Bulannya?

"75 persen KPR FLPP dimanfaatkan oleh pekerja swasta," kata Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Sid Herdi Kusuma dalam acara sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Senin (22/09/2025).

Kemudian disusul oleh wiraswasta 22.889 unit, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 12.413 unit, TNI/Polri 3.527 unit, dan lainnya 5.246 unit. 

"Hampir 85 persen masyarakat yang belum punya rumah adalah MBR. Negara hadir, agar kepemilikan rumah di Indonesia terus meningkat," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Bakal Luncurkan 25.000 Rumah Subsidi di Bogor

Sid mengatakan, kuota FLPP tahun 2025 adalah 350.000 unit rumah subsidi.

"Di tahun ini, pemerintah sudah menyediakan dana KPR FLPP untuk masyarakat dalam jumlah sangat besar. Tahun ini dianggarkan 350.000 unit rumah," ucapnya.

Sebagai informasi, KPR FLPP adalah program penyaluran rumah subsidi yang dibuat oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki rumah pertama dengan harga terjangkau.

Melalui program ini, masyarakat hanya perlu menyediakan DP sebesar 1 persen, dengan bunga tetap 5 persen hingga tenor selesai.

"Kalau kita simulasikan, cicilan bulanannya hanya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta per bulan selama 20 tahun dan tidak berubah sampai lunas," ujar Sid.

Baca juga: Prabowo Bakal Luncurkan 25.000 Rumah Subsidi di Bogor

Selain itu, pemerintah juga memberi sejumlah keringanan lain, mulai dari bebas biaya asuransi, bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bantuan subsidi uang muka sekitar Rp 4 juta, hingga bebas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Masyarakat bisa memilih rumah subsidi melalui situs www.sikumbang.tapera.gov.id. Hingga kini, BP Tapera telah bekerja sama dengan 41 bank penyalur serta 20 asosiasi pengembang agar rumah subsidi tersedia dari Sabang sampai Merauke.

Kuota FLPP Tertinggi Sepanjang Sejarah

Menteri PKP Maruarar Sirait atau Ara pernah mengatakan bahwa kuota FLPP 2025 akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

"Kuota rumah subsidi tahun 2025 ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Kuotanya mencapai 350.000 rumah subsidi dan bisa terwujud berkat arahan dan dukungan Presiden Prabowo Subianto," terangnya di Kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri 2, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Baca juga: Simulasi Cicilan Rumah Subsidi 15 Tahun

Ara juga pernah menyampaikan bahwa hal ini merupakan wujud nyata dari program dan kebijakan pro rakyat Prabowo yaitu membantu meningkatkan akses MBR untuk bisa memiliki rumah subsidi yang layak huni serta angsuran terjangkau.

Apalagi FLPP yang merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah yang mampu meningkatkan perekonomian sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Dalam pembangunan rumah itu rata-rata-rata ada 5 orang pekerja konstruksi jadi bisa jika 350.000 rumah subsidi bisa menyerap 1,7 juta orang pekerja. Belum lagi supir, kernet serta usaha warung makan tentu akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Ara saat di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau