Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta di Balik Kontroversi Video "Rampok Uang Negara" Anggota Termuda DPRD Gorontalo

Kompas.com - 23/09/2025, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Nama Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, tengah menjadi sorotan usai videonya viral di media sosial.

Dalam rekaman itu, politisi muda dari PDI Perjuangan tersebut melontarkan kalimat yang memicu kontroversi. Berikut rangkuman lengkap mengenai kasus yang menyeret dirinya:

1. Ucapan “Rampok Uang Negara” dalam Perjalanan ke Bandara

Video dimulai ketika Wahyudin mengendarai mobil bersama seorang wanita menuju Bandara Djalaluddin Tantu. Sambil menyetir, ia terdengar mengatakan:

“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini semakin miskin.”

Wanita yang bersamanya merekam momen itu menggunakan ponsel. Dalam percakapan, Wahyudin juga menyebut akan bepergian dengan “hugel” atau selingkuhannya.

Baca juga: Anggota Termuda DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu yang Dipecat PDI-P karena Video Rampok Uang Negara

2. Badan Kehormatan DPRD Langsung Bergerak

Ketua DPRD Gorontalo, Fikram AZ Salilama, mengungkapkan Badan Kehormatan (BK) segera memanggil Wahyudin.
“Rapat jam 20.00 Wita dengan menghadirkan Wahyudin Moridu. Kami tanyakan apakah saudara yang berbicara di video, dijawab beliau yang bicara,” kata Fikram, Jumat (19/9/2025).

Saat ditanya soal alasannya, Wahyudin mengaku tidak sadar apa yang diucapkan karena dalam kondisi mabuk.

3. PDI Perjuangan Pecat Wahyudin

Kasus ini berbuntut panjang hingga ke pusat. Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, memastikan partai langsung menjatuhkan sanksi tegas.
“Komite etik dan disiplin telah merekomendasikan kepada DPP, dan hari ini DPP mengeluarkan surat pemecatan kepada yang bersangkutan. Dalam waktu dekat segera dilakukan PAW,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

Komarudin menegaskan, tidak ada toleransi bagi kader yang merusak citra partai.

4. Pernyataan Kontroversial soal “Perhugelan”

Kasus ini makin ramai setelah Ketua BK DPRD Gorontalo, Fikram Salilama, menyebut perselingkuhan adalah hal biasa.

Baca juga: Viral Video Anggota DPRD Gorontalo Ingin Rampok Uang Negara, Ini Kata Badan Kehormatan

“Kalimatnya sangat memberatkan. Kalau soal perhugelan, hal yang biasa,” ujarnya.

Pernyataan itu menuai kecaman tokoh masyarakat seperti Upik Nadjamuddin yang menegaskan perselingkuhan bukanlah hal lumrah, melainkan penyakit sosial yang merusak moral.

5. Permintaan Maaf Wahyudin

Melalui akun Instagram pribadinya, Wahyudin muncul bersama sang istri, Mega Nusi.
“Semua ini murni kesalahan saya. Atas kejadian ini saya mohon maaf. Saya siap menerima dengan lapang dada,” katanya.

Ia juga berjanji akan menghadiri aksi demonstrasi di kantor DPRD Gorontalo untuk meminta maaf langsung kepada masyarakat.

6. Siap Kembali Jadi Sopir Truk

Setelah dipastikan dipecat dari DPRD, Wahyudin mengaku akan kembali ke pekerjaan lamanya.
“Saya akan datang ke demo itu untuk meminta maaf. Sekaligus saya akan berpamitan dengan seluruh staf di kantor,” ucapnya lewat siaran TikTok istrinya.

7. Latar Belakang dan Karier Politik

Baca juga: Kekayaan Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo yang Bilang Rampok Uang Negara

Wahyudin lahir pada 11 November 1995 dan menjadi anggota DPRD termuda periode 2024–2029. Ia merupakan anak mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, yang diberhentikan pada 2020 karena kasus penganiayaan. Ibunya, Rensi Makuta, adalah anggota DPRD Boalemo tiga periode.

Sejak kuliah di Universitas Ichsan Gorontalo, Wahyudin aktif di politik dan bergabung dengan PDI-P. Pada usia 24 tahun, ia sudah menjabat sebagai anggota DPRD Boalemo. Tahun 2024, ia lolos ke DPRD Provinsi Gorontalo setelah pemungutan suara ulang dengan raihan 5.634 suara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anggota Termuda DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu yang Dipecat PDI-P karena Video "Rampok Uang Negara"

Sebagian tayang dengan judul Viral Video Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Mengaku “Rampok Uang Negara”, Sudah Diperiksa BK

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau