KOMPAS.com - Peristiwa meninggalnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan menambah panjang daftar korban kekerasan aparat kepolisian di Indonesia.
Affan meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brigade Mobil Polda Metro Jaya saat terjadi kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Affan dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan selama beberapa jam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Pada malam yang sama, seorang pengemudi ojol lain bernama Moh Umar Amirudin juga menjadi korban pengeroyokan diduga aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan.
Umar dirawat intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, dan pada Jumat (29/8/2025) dini hari, ia sudah sadar meski masih kesakitan.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Dimas Bagus Arya mengatakan, puluhan orang telah menjadi korban kekerasan aparat kepolisian hanya dalam kurun waktu kurang dari setengah tahun.Â
"Dalam lima bulan terakhir kami mencatat setidaknya ada 55 korban kekerasan yang dilakukan polisi, baik dalam aksi massa, ruang pemeriksaan, maupun salah tangkap. Artinya, pola represif ini terus berulang tanpa ada koreksi dan evaluasi," kata Dimas, dalam konferensi pers daring di kanal YouTube Yayasan LBH Indonesia, pada Jumat (29/8/2025).
Dimas menilai bahwa perilaku represif aparat saat berhadapan dengan massa yang terus berulang ini menunjukkan adanya pembiaran oleh negara.
"Keberulangan kekerasan dan impunitas kepolisian juga menandakan bahwa evaluasi, kontrol, dan akuntabilitas terhadap Polri selama ini hanya omong kosong. Padahal, reformasi Polri adalah cita-cita yang paling diharapkan dalam reformasi pasca-Orde Baru," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Affan dilindas oleh rantis Brimob di kawasan Pejompongan pada Kamis (28/8/2025) malam.Â
Dalam video yang beredar di media sosial, dia tampak berusaha menghindari rantis Brimob yang melaju kencang. Namun, dia tidak mampu melarikan diri sampai akhirnya ditabrak.
Massa di lokasi yang mengetahui Affan terjepit di roda bagian depan langsung mendatangi rantis Brimob untuk menyelamatkan korban.
Namun, kendaraan tersebut tetap melaju dan melindas Affan. Dia baru bisa diselamatkan beberapa saat kemudian lalu dilarikan ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.
Seorang saksi mata bernama Abdul (29, bukan nama sebenarnya) mengatakan, laju rantis Brimob terlihat tidak terkendali saat insiden terjadi.
Ia menambahkan, Affan sempat mengantarkan pesanan ke kawasan Bendungan Hilir. Setelah itu, Affan berhenti di sekitar Pejompongan karena kondisi jalan macet akibat kericuhan.