JAKARTA, KOMPAS.com -Â Media sosial diramaikan dengan pembahasan soal video Presiden RI Prabowo Subianto yang ditayangkan di bioskop jelang pemutaran film.
Video ini menuai kritik dari masyarakat lantaran dirasa tak perlu.
Video tersebut juga menjadi sorotan karena dianggap menggunakan pajak rakyat untuk keperluan yang tidak mendesak.
Baca juga: Video Prabowo di Bioskop Hanya Ditayangkan Seminggu
Video iklan layanan masyarakat yang ditayangkan menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Prabowo Subianto.
Video itu memuat narasi dan angka dari berbagai pencapaian program kerja yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran.
Beberapa di antaranya adalah program unggulan seperti 21.760.000 ton total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi.
Baca juga: Penjelasan Cinema XXI soal Pemutaran Video Prabowo di Bioskop
"Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025 Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 20.000.000 Penerima Manfaat," ucap narator dalam video tersebut.
Selain itu ada pula pemaparan data tentang Koperasi Desa Merah Putih dan Sekolah Rakyat.
Eksibitor Cinema XXI akhirnya memberikan penjelasan soal penayangan video Prabowo Subianto di bioskop-bioskop di Indonesia.
Baca juga: Ketika Video Keberhasilan Prabowo Tayang di Layar Bioskop...
Indah Tri Wahyuni selaku Corporate Secretary Cinema XXI menjelaskan bahwa bioskop memang terbuka untuk penayangan iklan layanan masyarakat, tak terkecuali dari pemerintah.
"Terkait hal ini yang dapat kami sampaikan bahwa Cinema XXI menyediakan ruang bagi penyampaian informasi publik dari pemerintah, dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat," kata Indah dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).
Namun pihak Cinema XXI hanya menayangkan itu selama sepekan dari tanggal 9-14 September 2025.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini