KOMPAS.com - Daun pisang di Indonesia punya tempat tersendiri bagi para pencinta kuliner. Banyak makanan di Indonesia yang dibungkus menggunakan daun pisang karena opsi pembungkus yang ramah lingkungan.
Nah, pernahkah kamu melihat lapisan putih yang menempel di bawah daun pisang sebelum digunakan untuk membungkus makanan?
Pertanyaan selanjutnya, apakah lapisan putih tersebut aman atau justru berbahaya?
Menurut Dr Tjahja Muhandri, dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, lapisan putih yang kerap terlihat pada permukaan bawah daun pisang bukanlah kotoran, melainkan lilin alami atau epikutikular wax.
“Epikutikular wax ini berfungsi melindungi daun dari kehilangan air, serangan mikroorganisme, serta menjaga kelenturannya,” kata Tjahja seperti dilansir dari laman IPB, Senin (22/9/2025).
Menurut Tjahja, lilin alami tersebut bersifat hidrofobik dan non-toksik sehingga aman bila bersentuhan langsung dengan makanan. Bahkan, keberadaannya dapat membantu menjaga makanan agar tidak cepat lembek atau rusak.
Baca juga: 3 Cara Pilih Daun Pisang untuk Bungkus Nasi Bakar agar Tidak Sobek
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa daun pisang tetap perlu dicuci sebelum digunakan, terutama jika terkontaminasi tanah, debu, atau pestisida.
Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara lilin alami dan lapisan putih yang terpisah dari daun.
Jika lapisan tersebut mudah terlepas, besar kemungkinan itu adalah kapang—mikroba dari kelompok fungi yang memiliki filamen atau miselium.
Kapang merupakan mikroba penting dalam mikrobiologi pangan. Namun, keberadaannya pada daun pisang perlu diwaspadai.
Dalam praktik membungkus makanan, Tjahja menyarankan penggunaan bagian atas daun pisang yang licin dan mengkilap karena lebih bersih dan mudah dibersihkan.
Baca juga: 4 Cara Simpan Daun Pisang agar Awet, Sisa Bikin Garang Asem
Sementara bagian bawah yang mengandung lilin putih tetap bisa digunakan, tetapi berisiko meninggalkan serbuk putih pada makanan.
Untuk mengurangi lapisan lilin tersebut, daun pisang dapat dibersihkan dengan kain bersih yang sedikit lembap.
Setelah itu, proses pelayuan dengan api kecil atau air panas dianjurkan agar daun menjadi lebih lentur dan tidak mudah sobek saat digunakan sebagai pembungkus.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini