BEIJING, KOMPAS.com - Kapal Penjaga Pantai China menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina di perairan sengketa dekat Beting Scarborough, Laut China Selatan, Selasa (16/9/2025).
Beting Scarborough merupakan rangkaian terumbu karang dan batu berbentuk segitiga seluas 150 km persegi, sebagaimana dilansir Reuters.
Beijing menyemprot kapal-kapal Filipina tersebut atas tuduhan bahwa Manila melakukan intrusi ilegal dan menabrakkan salah satu kapalnya.
Baca juga: Intel Korsel Ungkap Tujuan Kim Jon Un Bawa Putrinya ke China, sebagai Hyangdo
Konfrontasi ini terjadi selang sepekan setelah China menyetujui rencana untuk menjadikan Beting Scarborough sebagai cagar alam nasional.
Meski demikian, langkah tersebut menurut para analis pertahanan akan menguji respons Manila terhadap wilayah tersebut.
Ketegangan yang memanas di beting tersebut telah memicu perselisihan diplomatik dalam beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi, tidak ada insiden yang meningkat menjadi konflik bersenjata di lokasi tersebut.
Baca juga: China Kecam Serangan Israel di Qatar, Desak Kembali ke Meja Negosiasi
China dan Filipina kerap saling menuduh melakukan provokasi dan pelanggaran dalam sejumlah insiden di sana.
Beberapa insiden tersebut beberapa kali melibatkan aksi seperti penggunaan meriam air, menabrakkan kapal, dan manuver oleh Penjaga Pantai China yang dianggap berbahaya, serta jet-jet tempur yang membayangi pesawat Filipina di sana.
Juru bicara Penjaga Pantai China Gan Yu mengatakan, insiden terbaru pada Selasa melibatkan 10 kapal Filipina.
Gan menuding kapal-kapal tersebut secara ilegal menyerbu perairan teritorial China di Beting Scarborough dari berbagai arah.
Baca juga: Detik-detik 67 Kontainer Kapal Kargo Jatuh di Laut, Barang dari China Berhamburan
Secara khusus, dia juga menyalahkan kapal Penjaga Pantai Filipina 3014 yang mengabaikan peringatan keras dari Beijing dan dengan sengaja menabrak kapal Penjaga Pantai China.
"Penjaga pantai China secara sah menerapkan langkah-langkah pengendalian terhadap kapal-kapal Filipina,"ujar Gan.
Dia menambahkan, langkah-langkah yang diterapkan ttermasuk peringatan lisan, pembatasan rute, dan penyemprotan meriam air.
Seorang juru bicara Dewan Maritim Filipina mengatakan, pernyataan Penjaga Pantai China tidak mengandung kebenaran.