KOMPAS.com - Pemerintah AS melarang diplomat Iran yang berada di New York untuk berbelanja di toko grosir seperti Costco tanpa seizin Departemen Luar Negeri AS.
Tak hanya berbelanja di toko grosir, pemerintah AS juga melarang pembelian barang mewah bagi diplomat yang berasal dari negara tersebut kecuali adanya izin khusus.
Kantor Departemen Misi Luar Negeri menyebutkan dalam pemberitaannya bahwa pembelian barang mewah serta keanggotaan dalam toko grosir adalah pengambilan manfaat yang memerlukan izin pemerintah.
Pembelian barang yang dilarang tersebut antara lain jam tangan, perhiasan, tas, dompet, parfum, tembakau, alkohol, dan mobil.
Lantas, apa alasan pemerintah AS melarang diplomat Iran berbelanja barang mewah dan di toko grosir?
Baca juga: Perseteruan Iran–Australia, Mulai dari Tuduhan Aksi Antisemitik hingga Pengusiran Dubes
Dikutip dari AP News, Selasa (23/8/2025), alasan pemerintah AS melarang diplomat Iran berbelanja di toko grosir dan membeli barang mewah adalah karena rakyat Iran tengah menderita akibat situasi ekonomi yang sulit di negaranya.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah AS mengaku tidak akan membiarkan para elite Iran berbelanja besar-besaran di New York.
“Kami tidak akan membiarkan rezim Iran membiarkan elite mereka berbelanja besar di New York, sementara rakyat Iran menderita kemiskinan, infrastruktur yang rusak, dan kekurangan air serta listrik yang parah,” kata pihak Departemen Luar Negeri (Deplu) dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Perang Hanya Jeda, Iran Peringatkan Serangan Israel Dapat Terjadi Kapan Pun
Sebagai catatan, Iran menjadi satu-satunya negara yang diplomatnya dilarang oleh AS untuk berbelanja di toko grosir dan membeli barang mewah.
Toko-toko seperti Costco diketahui menjadi toko favorit para diplomat Iran yang ditugaskan atau sedang berkunjung ke New York.
Hal itu disebabkan mereka dapat membeli produk dalam jumlah besar, termasuk produk yang tidak tersedia di negara mereka.
Mereka dapat membelinya dengan harga relatif murah dan bahkan mengirimnya kembali ke Iran.
Baca juga: Profil Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Klaim Kemenangan atas Israel
“Dengan mencegah pejabat rezim Iran memanfaatkan perjalanan diplomatik ke PBB sebagai cara untuk memperoleh barang yang tidak tersedia bagi publik Iran, kami mengirim pesan yang jelas: ketika Amerika Serikat mengatakan berdiri bersama rakyat Iran, kami serius,” kata Deplu.
Langkah ini merupakan langkah tambahan dalam tindakan keras pemerintahan Trump terhadap visa, termasuk bagi para pemimpin dan diplomat yang ingin menjadi perwakilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sementara itu, pada pekan ini para pemimpin dunia dijadwalkan berkumpul dalam pertemuan tahunan di badan internasional.
Baca juga: Ketegangan Iran-AS Meningkat, Perang Nuklir Bisa Picu Krisis Pangan