Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Pasir Besar Terpa Arab Saudi, Penduduk: Seperti Dinding Debu

Kompas.com - 06/05/2025, 06:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Badai pasir yang kuat menerpa wilayah tengah Arab Saudi, tepatnya di Provinsi Al Qassim, pada Senin (5/5/2025) dan membuat warga diminta untuk tetap berada di dalam rumah.

Fenomena tersebut dinilai menjadi fenomena langka dan dramatis. Pasalnya, jarak pandang hampir nol dan memicu peringatan keselamatan yang meluas.

Warga Provinsi Al Qassim bahkan menyebutnya sebagai "dinding debu" yang menyapu wilayah tersebut, sebagaimana dilansir Gulf News.

Baca juga: Selain Kebakaran, Israel Juga Dilanda Badai Pasir Dahsyat

Sejumlah video beredar di media sosial menunjukkan, langit berubah menjadi jingga saat badai pasir melaju seperti gelombang yang menjulang tinggi, hingga menghalangi sinar matahari.

Ahli meteorologi Abdullah Al Misnad, mantan profesor di Qassim University, mengaitkan peristiwa tersebut dengan aliran udara yang kuat dari awan kumulonimbus, sehingga menghasilkan dinding debu yang kuat dan bergerak cepat.

Al Misnad menyampaikan, ketinggian "dinding" badai salju tersebut dapat mencapai hingga 2.000 meter dan kecepatan angin 100 kilometer per jam.

Ekstremnya kondisi badai pasir tersebut juga menimbulkan bahaya besar bagi transportasi udara dan darat.

Baca juga: Mayoritas Arab Saudi Diperkirakan Dilanda Badai Pasir dan Hujan Salju hingga Akhir Ramadhan

Angin kencang yang membawa debu diperkirakan akan terus terjadi di Arab Saudi pada pekan ini, khususnya di wilayah timur negara tersebut, disertai hujan.

Al Jazeera melaporkan, badai pasir tersebut juga menerpa beberapa wilayah sekitar Provinsi Al Qassim.

Hal ini mengakibatkan buruknya kualitas udara dan rendahnya jarak pandang di beberapa provinsi di Arab Saudi.

Selain Arab Saudi, badai pasir kuat juga terjadi di beberapa negara Timur Tengah lainnya yakni Kuwait dan Yordania.

Baca juga: Badai Pasir Kambali Terjang Irak, Penerbangan Sampai Dihentikan

Badai pasir di Kuwait

Kuwait dilanda angin kencang dan awan debu tebal yang menyebabkan otoritas penerbangan dan maritim menghentikan sementara operasi.

Embusan angin yang mencapai 100 kilometer per jam mengurangi jarak pandang di beberapa area hingga nol. 

Dua penerbangan dari Mesir ke Kuwait dialihkan ke Dammam, Arab Saudi, sementara Otoritas Pelabuhan Kuwait menghentikan aktivitas di pelabuhan Shuwaikh dan Shuaiba untuk melindungi pekerja dan infrastruktur. 

Operasional dilanjutkan Senin (5/5/2025) pagi saat kondisi cuaca membaik.

Baca juga: Ketika Burj Khalifa Gedung Tertinggi di Dunia Hilang Ditelan Badai Pasir...

Halaman:

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau