BEIJING, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin memuji pasukan Korea Utara karena ikut berperang di palagan melawan tentara Rusia.
Hal tersebut disampaikan Putin kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan mereka di Beijing, China Rabu (3/9/2025).
Putin juga menyampaikan terima kasih atas bantuan militer Rusia dalam mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk.
Baca juga: Putin Bantah Sekongkol dengan Xi dan Kim Lawan AS, Tegaskan Tak Ada Konspirasi
"Atas inisiatif Anda, seperti yang diketahui, pasukan khusus Anda ikut serta dalam pembebasan wilayah Kursk," kata Putin dalam pertemuan yang direkam AFP.
"Ini sepenuhnya sesuai dengan perjanjian baru kita. Saya ingin mencatat bahwa tentara Anda bertempur dengan gagah berani dan heroik," lanjutnya.
Putin menambahkan Rusia tidak akan melupakan pengorbanan yang diberikan prajurit Korea Utara.
"Kami tidak akan pernah melupakan pengorbanan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Anda dan keluarga prajurit Anda," ujar Putin.
Baca juga: Trump Ngambek Tak Diundang ke China, Tuding Xi-Putin-Kim Sekongkol
Korea Utara menjadi salah satu sekutu utama Rusia sejak Moskwa melancarkan invasi ke Ukraina tiga setengah tahun lalu.Â
Pyongyang mengirim ribuan tentara senjata untuk membantu Kremlin menahan serangan mendadak Kyiv di Rusia barat pada tahun lalu.
Pada 2024, kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang mewajibkan masing-masing pihak memberi bantuan militer dan bantuan lainnya jika salah satu dari mereka diserang.
Baca juga: Trio Putin-Xi-Kim Kumpul di China Jadi Sorotan Dunia
Pertemuan Putin dan Kim berlangsung sekitar dua setengah jam, menurut laporan kantor berita Rusia TASS. Putin bahkan mengantar Kim hingga ke mobilnya setelah pembicaraan.
Dalam video yang dirilis Kremlin, keduanya terlihat berjabat tangan dan berpelukan sebelum Putin mengundang Kim berkunjung ke Rusia.
"Kami menunggumu," ujar Putin.
Kim, yang sebelumnya mengunjungi Timur Jauh Rusia pada 2023, diketahui jarang meninggalkan negaranya. Kali ini ia melakukan perjalanan ke Beijing dengan kereta api lapis baja.
Kehadiran kedua pemimpin di Beijing bertujuan menghadiri parade besar memperingati 80 tahun penyerahan Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Baca juga: Sambil Parade Militer, Xi Beserta Putin dan Kim Bentuk Poros Tantang Dominasi Barat
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini