Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BGN Bentuk Tim Ahli untuk Percepat Penanganan Kasus Keracunan MBG

Kompas.com - 22/09/2025, 21:57 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com -  Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi guna mempercepat penanganan kasus keracunan yang diduga disebabkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Tim yang terdiri dari ahli kimia, farmasi, hingga tenaga medis ini bertujuan untuk memberikan pendapat kedua sebelum hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar.

Pentingnya Tim Investigasi Sebagai Opsi Kedua

Dilansir dari Antara, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menjelaskan bahwa tim investigasi ini dibentuk untuk mengisi kekosongan waktu yang diperlukan BPOM untuk menyelesaikan proses investigasi yang biasanya memakan waktu 4 hingga 7 hari di kota besar, dan hingga 14 hari di daerah. 

"Kami membentuk tim investigasi ini sebagai second opinion. Sebelum hasil BPOM keluar, kami sudah bisa memulai identifikasi penyebab keracunan," ujar Nanik dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Baca juga: DPRD Banyumas Panggil Seluruh Kepala SPPG, Soroti Menu MBG Kacang Rebus

Proses Kerja Tim Investigasi

Tim akan mulai dengan memeriksa proses memasak, bahan baku, dan sampel makanan yang disimpan sebelum dibagikan.

"Kami akan mengecek sampel yang disimpan selama dua hari di lemari pendingin, selain yang sudah dibagikan ke anak-anak," tambah Nanik. 

Langkah ini diambil untuk mempercepat temuan sementara menunggu hasil BPOM, dan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan dapat segera diambil.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebutkan dua risiko utama yang dihadapi dalam pelaksanaan Program MBG. Risiko pertama adalah penyalahgunaan anggaran, sementara yang kedua adalah gangguan pencernaan pada penerima manfaat.

Dadan lebih mengkhawatirkan gangguan pencernaan, karena rantai pasok yang panjang dan banyaknya faktor teknis yang terlibat dalam program ini.

Baca juga: Pemerintah Diminta Moratorium MBG Usai Kasus Keracunan Siswa Meningkat

Data Kasus Keracunan MBG yang Terjadi

Dilansir Kompas.com (22/9/2025), Kepala Staf Presiden, M Qodari, membeberkan data terkini mengenai insiden keracunan yang melibatkan lebih dari 5.000 siswa. 

Berdasarkan laporan dari Kemenkes, BPOM, dan BGN, terdapat lebih dari 5.200 penderita keracunan yang tercatat pada 16 September dan 10 September 2025. "Puncak kejadian tertinggi terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat," ujar Qodari.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Istana Bongkar Data Keracunan MBG: Korban Lebih dari 5.000 Orang, Paling Banyak di Jabar. 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau