Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPUPKI, PPKI dan Langkah Langkas Indonesia Menyatakan Merdeka

Kompas.com - 13/08/2025, 13:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat Jepang datang ke wilayah Nusantara, ada sejumlah kebijakan yang dimanfaatkan para intelektual dan pejuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Jepang membentuk badan persiapan kemerdekaan, tetapi kesempatan ini dimanfaatkan dengan cerdik untuk menyatakan kedaulatan penuh Indonesia.

Jepang mengambil alih kekuasaan Indonesia dari pemerintah kolonial Belanda pada 1942.

Tidak mudah mengambil hati simpati rakyat Indonesia yang memiliki sejarah dengan penjajah sebelumnya.

Apalagi, Belanda menguasai sejumlah wilayah di Indonesia selama lebih dari 300 tahun. Meskipun, ada sejumlah wilayah yang sulit dikuasai Belanda dan baru tunduk pada awal abad ke-20.

Baca juga: Kisah di Balik Pembacaan Teks Proklamasi...

Selain mengkampanyekan kedekatan rasial sebagai bangsa Asia, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Tujuannya agar Indonesia dapat membantu Jepang menghadapi perang di wilayah Pasifik.

Namun, pembentukan badan tersebut dimanfaatkan para pemuda dan pendiri bangsa untuk menyatakan kedaulatan Indonesia secara penuh.

Pembentukan BPUPKI

Posisi Jepang terdesak dalam Perang Dunia II. Negeri Sakura membutuhkan dukungan Indonesia, yang saat itu tengah bergejolak dengan semangat kemerdekaan.

Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Koiso menjanjikan kemerdekaan bagi Hindia Timur (Indonesia) di depan sidang parlemen Jepang.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah Jepang di Indonesia membentuk BPUPKI atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.

BPUPKI pertama kali diumumkan pada 1 Maret 1945. Namun, secara resmi dibentuk pada 29 April 1945, sesuai Maklumat Gunseikan.

Ketuanya yakni dr KRT Radjiman Wedyodiningrat dan wakil ketua Ichibangase Yoshio dan RP Suroso. Sementara AG Pringgodigdo berperan sebagai sekretaris.

Jumlah keseluruhan anggota BPUPKI adalah 62 orang Indonesia ditambah 8 orang Jepang.

Baca juga: Dua Tokoh Emansipasi Perempuan dalam BPUPKI

BPUPKI memiliki tujuan mempelajari dan mempersiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan kemerdekaan Indonesia.

Dalam tugasnya, BPUPKI menjalankan dua kali sidang. Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945.

Pokok pembahasannya yakni rencana dasar negara. Terdapat tiga orang yang menyampaikan usulan dasar negara, yakni Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau