Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Hibrida Muncul di Texas, Dampak Perubahan Iklim

Kompas.com - 22/09/2025, 07:54 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Earth.com

KOMPAS.com - Seekor burung di halaman rumah warga San Antonio, Texas, ternyata bukan burung biasa. Ia adalah keturunan alami dari dua spesies burung yang berbeda: green jay dan blue jay. Penemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena kedua spesies tersebut dipisahkan oleh garis keturunan selama sekitar tujuh juta tahun.

Green jay adalah burung tropis yang berasal dari Amerika Tengah, sedangkan blue jay merupakan ikon burung dari bagian timur Amerika Serikat. Pada 1950-an, green jay hanya sedikit memasuki Texas Selatan, sedangkan blue jay hanya mencapai daerah sekitar Houston. Artinya, mereka hampir tidak pernah bertemu.

Namun, seiring perubahan iklim yang mendorong pergeseran habitat, green jay mulai bergerak ke utara, sementara blue jay merambat ke arah barat. Kini, wilayah mereka bertumpang tindih di sekitar San Antonio.

“Kami pikir ini adalah vertebrata pertama yang tercatat mengalami hibridisasi akibat dua spesies yang sama-sama memperluas wilayah mereka karena dipengaruhi oleh perubahan iklim,” kata Brian Stokes, mahasiswa pascasarjana di bidang ekologi, evolusi, dan perilaku di University of Texas at Austin, sekaligus penulis utama studi ini.

Baca juga: Misteri King Cheetah: Spesies Baru, Hibrida, atau Mutasi Genetik?

Misteri Burung di Halaman Rumah

Stokes, yang sedang meneliti green jay, menemukan kasus ini melalui unggahan foto burung di media sosial. Foto itu memperlihatkan burung berwarna biru dengan topeng hitam dan dada putih — mirip blue jay, tapi ada yang berbeda. Pemilik rumah mengundangnya untuk melihat langsung.

“Butuh dua hari untuk menangkapnya,” kenang Stokes. Pada hari kedua, burung tersebut akhirnya terjerat dalam mist net — jaring tipis yang nyaris tak terlihat oleh burung. Setelah mengambil sampel darah kecil dan memberi tanda di kakinya, burung tersebut dilepaskan. Anehnya, burung itu menghilang selama beberapa tahun sebelum kembali muncul di halaman yang sama pada Juni 2025.

“Kalau burung itu hinggap dua rumah lebih jauh, mungkin kita tidak akan pernah mendengar ceritanya,” kata Stokes.

Baca juga: Dogxim: Hewan Campuran Anjing-Rubah Pertama yang Bikin Ilmuwan Gelisah

Analisis DNA Membuktikan

Hasil uji genetika mengungkapkan bahwa burung ini adalah hibrida jantan dari induk green jay betina dan blue jay jantan. Menariknya, pada 1970-an para peneliti pernah melakukan persilangan kedua spesies ini di laboratorium dan hasilnya mirip dengan burung dari San Antonio ini. Bedanya, kali ini peristiwa itu terjadi secara alami di alam liar.

Stokes menegaskan perbedaan penting ini: ada banyak contoh hibridisasi hewan yang disebabkan manusia — misalnya polar bear dan grizzly yang bertemu karena habitat menyusut. Namun, dalam kasus ini, kedua spesies bergerak mendekati satu sama lain secara alami, kemungkinan karena pola cuaca yang berubah.

Baca juga: Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya

Hibrida, Fenomena yang Mungkin Sering Terjadi

Menurut Stokes, hibridisasi mungkin jauh lebih umum daripada yang kita duga. “Kita mungkin sering melewatkan momen ini karena jarang ada yang melaporkan,” jelasnya. Kini, dengan bantuan media sosial, komunitas pengamat burung, dan teknologi analisis genetik yang cepat, penemuan semacam ini akan lebih mudah terdeteksi.

Fenomena hibridisasi seperti ini adalah “eksperimen alami” yang membantu ilmuwan memahami bagaimana spesies berinteraksi dan berevolusi. Di Texas, tropical jay dan temperate jay kini berbagi lingkungan. Ini bisa berarti akan ada lebih banyak hibrida di masa depan, atau bisa jadi hanya kejadian langka.

Yang jelas, temuan ini menunjukkan bahwa perubahan iklim tidak hanya memindahkan garis peta habitat, tetapi juga membuka peluang interaksi baru antarspesies.

Baca juga: Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?

Para peneliti tidak memberi nama baru untuk burung ini. Berbeda dengan hibrida lain yang mendapat julukan seperti “grolar bear” atau “coywolf,” fokus penelitian ini adalah mendokumentasikan proses dari foto pertama hingga bukti genetik.

Seekor burung dengan wajah hitam dan semburat biru di halaman San Antonio kini menjadi simbol hidup bagaimana iklim yang berubah bisa mempertemukan dua dunia yang sebelumnya terpisah. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Ecology and Evolution.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau