KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan unggahan foto polaroid unik yang memperlihatkan penggemar seolah berpose mesra dengan idol K-Pop, musisi, atau artis favorit mereka.
Dalam foto-foto itu, tampak penggemar berdiri berdampingan, dirangkul, bahkan dipeluk idola layaknya sedang mengikuti sesi meet and greet pribadi.
Sekilas, hasilnya tampak asli, seperti diambil langsung dengan kamera instan berlatar tirai putih. Padahal, semua itu merupakan hasil kreasi kecerdasan buatan Gemini AI.
Dilansir dari KompasTekno, saat dicoba, hasilnya cukup mengejutkan karena terlihat rapi, natural, dan nyaris tak bisa dibedakan dari foto nyata.
Efek khas polaroid—seperti pencahayaan redup, kilatan lampu flash, dan sedikit blur—ikut dihadirkan dengan meyakinkan.
Bagi yang penasaran ingin mencoba, langkahnya cukup sederhana:
Baca juga: Gasak Laptop hingga Kamera Polaroid, Maling Rumah Kosong di Depok Ditangkap
Buatlah gambar yang diambil dengan kamera Polaroid. Foto tersebut harus terlihat seperti foto biasa, tanpa subjek atau properti yang jelas. Foto tersebut harus memiliki efek blur. Kasih efek lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Dengan cowo itu menyentuh kepala saya.
Bagi yang lebih suka panduan visual, video tutorial membuat polaroid bareng idol lewat Gemini juga tersedia dalam format video pendek.
Tren ini menunjukkan bagaimana AI semakin dekat dengan keseharian para fans. Jika sebelumnya foto dengan idola hanya bisa didapat lewat biaya mahal atau keberuntungan besar, kini siapa pun bisa merasakan sensasi serupa hanya dalam hitungan detik.
Meski begitu, penting diingat bahwa tren ini sebaiknya dilihat sebagai hiburan. Teknologi semacam ini berpotensi disalahgunakan untuk merugikan orang lain atau menyebarkan konten menyesatkan.
Baca juga: Beredar Foto Satria F150 Terbaru, Ini Respon Suzuki
Hasil realistis ini lahir berkat teknologi Gemini 2.5 Flash Image alias Nano Banana, model AI terbaru dari Google yang dirancang khusus untuk membuat dan mengedit gambar. Versi ini menawarkan kualitas visual lebih tajam, kontrol kreatif lebih presisi, serta kecepatan pemrosesan tinggi dibanding generasi sebelumnya.
Beberapa fitur unggulannya meliputi:
Menyadari potensi penyalahgunaan teknologi gambar AI, Google menyematkan tanda air digital tak kasat mata (watermark SynthID) serta metadata khusus pada semua hasil gambar Gemini. Selain itu, ada pembatasan ketat terkait konten berbahaya, termasuk larangan membuat gambar intim tanpa izin maupun manipulasi yang meniru figur publik secara tidak pantas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini