Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Valencia, Jadi Wisudawan Terbaik Unesa Lulus dengan IPK 3,94

Kompas.com - 21/09/2025, 20:02 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Bisa menyelesaikan studi tepat waktu dan dapat bonus menjadi wisudawan terbaik tentu menjadi kebanggaan tersendiri.

Hal ini dirasakan Valencia Imelda Tanessa, mahasiswi Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang berhasil menjadi wisudawan terbaik pada gelaran wisuda periode ke-115.

Mahasiswi asal Probolinggo ini bahkan berhasil mendapatkan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 3,94

Valencia berbagi cerita mengenai perjalanannya kuliah hingga berhasil meraih predikat adiwisudawan Unesa.

Baca juga: Kisah Robby, Mahasiswa Kedokteran UI Teliti Kulit Petai untuk Atasi Kanker

Suka dengan Psikologi sejak SMA

Perjalanan akademiknya bukan hanya tentang angka-angka, tetapi juga tentang tekad, konsistensi, dan keinginan tulus untuk memahami manusia.

Sejak duduk di bangku SMA Negeri 1 Kraksaan, Valencia sudah jatuh hati pada psikologi. Semua itu bermula dari rasa ingin tahu yang begitu besar tentang apa yang membuat seseorang berpikir dan bertindak, bagaimana manusia bisa memahami dirinya, dan bagaimana manusia bisa membantu orang lain.

“Pertanyaan-pertanyaan itulah yang mendorong saya memantapkan langkah ke Prodi Psikologi Unesa. Selain karena psikologi memang jurusan impian saya sejak SMA. Dari sinilah saya bisa belajar memahami diri sendiri sekaligus membantu orang lain,” tutur Valencia dikutip dari laman Unesa, Minggu (21/9/2025).

Di antara banyak cabang ilmu psikologi, Valencia memilih fokus pada Psikologi Industri dan Organisasi (PIO).

Baginya, dunia kerja adalah ruang yang kompleks dan penuh dinamika. Motivasi, kinerja, hingga kesejahteraan karyawan bisa saling terkait.

Kesuksesan Valencia tentu tidak berdiri sendiri. Ada doa dan dukungan orangtua yang menjadi fondasi kokoh.

Baca juga: Cerita Dany, Atlet Kempo yang Berhasil Raih Beasiswa LPDP

Dari keduanya, Valencia belajar tentang tanggung jawab, kerja keras, dan ketulusan. Selain itu, dukungan dari oma (nenek) yang selalu setia mendoakan dan memberi semangat menjadi tambahan energi.

“Tanpa orangtua dan Oma, saya tidak mungkin bisa berada di titik ini,” ucapnya.

Untuk tugas akhir, Valencia menulis skripsi berjudul “Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Work-Life Balance pada Karyawan di PT X”.

Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa karyawan dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung memiliki work-life balance lebih baik.

Temuan ini penting, bukan hanya bagi pengembangan ilmu Psikologi, tetapi juga bagi perusahaan yang ingin mendukung kesejahteraan karyawannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau