UTAH, KOMPAS.com – Motif di balik penembakan yang menewaskan aktivis sayap kanan Amerika Serikat, Charlie Kirk, mulai terungkap.
Jaksa Wilayah Utah County, Jeffrey Gray, menyebut bahwa tersangka, Tyler Robinson (22), meninggalkan secarik kertas di bawah keyboard komputer mengenai niatnya untuk membunuh Kirk.
“Dalam catatan itu dia menulis: ‘Aku punya kesempatan untuk menghabisi Charlie Kirk, dan aku akan melakukannya’,” kata Gray dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).
Baca juga: Sidang Tyler Robinson Pembunuh Charlie Kirk, Jaksa Tuntut Hukuman Mati
Atas perbuatannya, Robinson kini menghadapi tujuh dakwaan berat, termasuk pembunuhan berencana dan perusakan barang bukti.
Setelah menembak mati Kirk, Robinson memberi isyarat lewat pesan teks kepada pasangannya agar membuka keyboard komputer.
Ia menulis, “Lepaskan semua yang sedang kamu kerjakan, lihat di bawah keyboard komputerku.”
Membaca pengakuan itu, sang pasangan kaget dan membalas, “Apa?????????????? Kamu bercanda, kan????”
Dalam rangkaian pesan lain yang ditunjukkan jaksa, Robinson mengaku menembak Kirk karena sudah tidak tahan dengan sikap sang aktivis yang dianggap terus-menerus menebar kebencian.
“Aku muak dengan kebenciannya. Ada kebencian yang tidak bisa dinegosiasikan,” tulis Robinson.
Ia menambahkan, “Sejujurnya, aku ingin menyimpan rahasia ini sampai mati. Maaf telah menyeretmu.”
Pasangannya kemudian membalas ragu, “Kamu bukan orang yang melakukannya, kan????”
Robinson menjawab singkat, “Aku orangnya, maaf.”
Kecurigaan juga muncul dari orang tua Robinson. Sang ibu sempat melihat rekaman video penembakan yang dirilis sehari setelah kejadian dan merasa wajah pelaku mirip anaknya.
Baca juga: Tetangga Ungkap Kehidupan Tyler Robinson, Pembunuh Charlie Kirk
Ketika dikonfirmasi, Robinson berdalih sedang berada di rumah saat penembakan karena sakit. Namun, ayahnya tidak langsung percaya.