Sebagai organisasi, Uni Afrika secara konsisten mendukung perjuangan Palestina dan memberi status negara pengamat.
Baca juga: Demo di Italia Ricuh, Massa Pro-Palestina Bentrok dengan Polisi, Pelabuhan Diblokir
Pengakuan internasional terhadap Palestina juga tercermin dalam keanggotaan di berbagai lembaga PBB.
Atas dorongan Aljazair, Palestina menjadi anggota UNESCO pada 2011. Namun, langkah itu memicu penangguhan pembayaran Amerika Serikat hingga akhirnya Washington keluar dari UNESCO pada 2017.
AS sempat kembali bergabung di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden pada 2023, tetapi kembali menarik diri setelah Donald Trump terpilih kembali pada 2025.
Pada 29 November 2012, Palestina diterima sebagai negara pengamat non-anggota PBB dengan hasil pemungutan suara: 138 mendukung, 9 menentang, dan 41 abstain.
Palestina juga menjadi pihak dalam Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional sejak 2015. Selain itu, negara ini berstatus sebagai pengamat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anggota asosiasi UNCTAD, serta sejak 2018 bergabung dengan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Baca juga: PM Spanyol Desak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB
Menjelang Sidang Umum PBB 2025, tercatat 149 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina. Sebaliknya, Israel diakui oleh 165 negara anggota.
Sementara itu, pengakuan yang baru diumumkan negara-negara Barat dipandang sebagai titik balik penting yang menambah legitimasi Palestina di kancah internasional, sekaligus menekan Israel dalam konflik berkepanjangan di Gaza.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini