LIMA, KOMPAS.com – Ratusan demonstran yang dipimpim angkatan muda, termasuk Generasi Z (Gen Z), turun ke jalan di ibu kota Lima, Peru, sepanjang akhir pekan lalu.
Aksi yang dipimpin kelompok anak muda tersebut berujung bentrokan antara massa dengan aparat yang menambah tekanan terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte.
Di satu sisi, Aksi demonstrasi tersebut menjadi puncak ketidakpuasan publik yang telah berlangsung selama beberapa bulan.
Rakyat Peru resah karena maraknya kasus kejahatan terorganisasi, pemerasan, serta tudingan korupsi di pemerintah dan parlemen.
Dilansir dari AFP, berikut lima fakta demo di Peru
Berikut 5 faktanya:
1. Dimotori Gen Z
Aksi demonstrasi yang Meletus di Peru dimotori oleh Gen Z yang terdiri dari anak muda usia belasan hingga 20-an tahun.
Mereka resah dan menolak berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan generasi muda.
2. Aturan dana pensiun
Protes memuncak setelah parlemen mengesahkan aturan yang mewajibkan anak muda masuk dana pensiun swasta.
Banyak yang menilai aturan ini tidak adil karena mayoritas bekerja di sektor informal.
3. Bentrokan
Kerusuhan terjadi pada Sabtu (20/9/2025) dan Minggu (21/9/2025) di pusat kota Lima.
Massa melempar batu dan bom molotov, sementara polisi membalas dengan gas air mata dan peluru karet.
4. Korban luka
Sedikitnya 18 orang terluka, terdiri dari 12 polisi dan 6 jurnalis.
Seorang polisi perempuan mengalami luka serius, sementara jurnalis mengaku ditembak peluru karet saat meliput aksi.
5. Popularitas Boluarte anjlok
Survei terbaru El Comercio menyebut, 80 persen warga Peru merasa malu dengan pemerintah, dan 85 persen tidak percaya pada parlemen.
Di satu sisi, jabatan Boluarte baru akan berakhir tahun depan, tepatnya pada Juli 2026.
https://www.kompas.com/global/read/2025/09/23/153416670/dimotori-gen-z-berikut-5-fakta-demo-di-peru