Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusir ke Perpustakaan dan Kantin, Siswi SMAN 5 Bengkulu: Kami Diperlakukan Seperti Maling

Kompas.com - 15/09/2025, 13:50 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 11 siswa SMA Negeri 5 Bengkulu bersama orang tua dan pengacara mendatangi kantor perwakilan Ombudsman pada Senin (15/9/2025).

Mereka menuntut kejelasan mengenai kapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Ombudsman akan disampaikan kepada pihak orang tua maupun Gubernur Bengkulu.

Kuasa hukum para siswa, Hartanto, mengatakan kedatangan mereka untuk mempertanyakan progres perkembangan LHP.

“Inilah murid yang diberhentikan ada 11 orang. Pagi ini bertambah lagi ada enam wali ingin ketemu ingin bergabung melakukan protes karena dikeluarkan sepihak dari SMAN 5 tanpa sebab jelas,” ungkap Hartanto.

Baca juga: 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu Diberhentikan, Ketua Panitia SPMB dan Kepsek Diperiksa Ombudsman

Menurutnya, anak-anak tersebut telah melalui seluruh mekanisme resmi mulai dari pendaftaran, daftar ulang, hingga mengikuti kegiatan belajar selama sebulan. Namun tiba-tiba mereka diberhentikan oleh pihak sekolah.

“Kami minta kejelasan pada Ombudsman mengenai LHP sudah sampai mana dan kapan dikeluarkan. Sebab, semakin lama semakin banyak bermunculan maladministrasi lain,” tambahnya.

Bagaimana perasaan siswa yang diberhentikan?

Salah seorang siswi menyampaikan kekecewaannya karena merasa tidak bersalah.

“Kami tidak salah mengapa kami dikeluarkan, kami telah melalui tahapan yang jelas dan resmi. Kami tidak ingin pindah,” tegasnya.

Baca juga: Kisruh SMAN 5 Bengkulu, Dua Operator Sekolah Diperiksa Ombudsman 4 Jam

Para siswa mengaku harus belajar di perpustakaan hingga kantin setelah dikeluarkan dari kelas. Bahkan, mereka merasa dipermalukan di hadapan teman-teman saat upacara.

“Kami dipermalukan di hadapan teman-teman saat upacara, kami diusir disuruh belajar ke perpus, di kantin, guru-guru tekan kami, kami dirundung oleh guru. Di sekolah kami diawasin oleh guru, kami seperti maling, kami mau belajar,” keluh seorang siswi.

Apa dampaknya bagi siswa?

Sejumlah wali murid mengaku anak-anak mereka mengalami tekanan psikologis hingga gangguan kesehatan.

“Hasil psikolog anak saya sudah di ambang 4 dan 5 tertekan. Lewat dari ambang batas itu anak saya terkena depresi. Rasa cemasnya sudah di ambang batas karena diberhentikan sepihak,” kata salah seorang wali murid.

Baca juga: Kisruh SMAN 5 Bengkulu, 10 Wali Murid Lapor ke Ombudsman

Ibu lain juga menuturkan anaknya jatuh sakit setelah tahu dirinya tidak terdaftar meski sudah belajar sebulan penuh.

“Anak kami sakit, saya juga sakit. Psikis anak saya terkena juga sejak mengetahui ia ternyata tidak terdaftar,” jelasnya.

Marfisallyna, anggota Keasistenan Pemeriksa Ombudsman Perwakilan Bengkulu, menyatakan bahwa hasil LHP akan segera disampaikan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau