KOMPAS.com - Penyakit Alzheimer masih menjadi masalah masif yang menyerang lansia. Kendati demikian belum ada terapi yang mampu menyembuhkan penyakit jenis demensia ini.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University (Institut Pertanian Bogor), dr. Yeni Quinta Mondiani mengatakan risiko Alzheimer dapat ditekan melalui pola hidup sehat.
Pencegahan Alzheimer
dr. Yeni menekankan pola hidup sehat secara tidak langsung dapat mencegah seseorang mengalami Alzheimer.
Pola hidup sehat tersebut berupa:
1. Tetap aktif bergerak
2. Mengelola stres
3. Menghindari rokok dan alkohol
4. Mengontrol faktor risiko vaskular seperti diabetes dan hipertensi.
“Gaya hidup sehat adalah langkah nyata untuk menurunkan risiko demensia Alzheimer. Pencegahan jauh lebih baik daripada menunggu saat fungsi kognitif sudah menurun,” tutur dr. Yeni, dikutip dari situs IPB University, Selasa (23/9/2025).
Selain belum ada terapi, belum ada pula pengobatan yang mampu menyembuhkan Alzheimer.
Jenis demensia terbanyak
Dalam peringatan Hari Alzheimer Sedunia, dr. Yeni mengungkapkan bahwa Alzheimer merupakan jenis demensia terbanyak secara global, mencapai 60–80 persen dari seluruh kasus demensia.
“Demensia sendiri merupakan kumpulan gejala penurunan kognitif yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya,” jelasnya.
Fungsi kognitif tidak hanya mencakup memori tetapi juga atensi, kemampuan visuospatial (mengenali bagian tubuh), bahasa, hingga fungsi eksekutif yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.
Alzheimer umumnya muncul pada orang usia di atas 65 tahun dan lebih sering dialami orang-orang di negara maju.
Penyebab utama Alzheimer ialah penumpukan protein abnormal di otak, yaitu beta amyloid. Pada kasus tertentu, mutasi gen dapat memicu early onset Alzheimer atau demensia dini sebelum usia 65 tahun.
https://www.kompas.com/edu/read/2025/09/23/160500271/dosen-ipb-sebut-4-gaya-hidup-sehat-bisa-cegah-alzheimer