Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drone Rusia Tembus Polandia-Romania, NATO Akan Kerahkan Jet Tempur

Kompas.com - 18/09/2025, 07:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Jumat (12/9/2025) menyatakan, aliansi pertahanan Atlantik Utara itu akan mengerahkan jet tempur untuk memperkuat kehadirannya di sisi timur Eropa.

Pernyataan Rutte keluar setelah peristiwa serangkaian drone Rusia menembus wilayah udara Polandia dan Romania, dua negara anggota NATO.

Polandia dan mitra-mitranya di NATO pekan lalu sudah mengerahkan jet tempur untuk mencegat dan menembak jatuh drone Rusia yang memasuki wilayah udara mereka.

Baca juga: Insiden Drone Rusia Picu Ketakutan, Polandia Cari Dukungan Militer Eropa

Ini menjadi insiden pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai lebih dari tiga tahun lalu, ketika drone Rusia memasuki wilayah udara anggota NATO.

Insiden serupa kembali terjadi pada Sabtu (13/9/2025), saat Romania melaporkan pelanggaran wilayah udara oleh drone Rusia.

Di saat yang sama, Polandia kembali mengerahkan pesawat tempur sebagai respons serangan drone di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

"Perilaku sembrono Rusia merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa dan pelanggaran hukum internasional," ujar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut Starmer, pengerahan jet tempur tidak sekadar menunjukkan kekuatan militer, tetapi juga langkah penting untuk mencegah agresi lebih lanjut.

“Pesawat-pesawat itu bukan sekadar unjuk kekuatan, tetapi vital dalam mencegah agresi, mengamankan wilayah udara NATO, dan melindungi keamanan nasional Inggris,” tegasnya.

Ilustrasi drone.SHUTTERSTOCK Ilustrasi drone.
Sejumlah negara anggota NATO lainnya juga menyatakan komitmen untuk memperkuat pertahanan di kawasan.

Perancis dan Jerman akan mengirim lebih banyak jet tempur ke Polandia. Sementara itu, Mark Rutte mengonfirmasi bahwa Denmark juga akan bergabung dalam operasi tersebut.

Baca juga: 5 Jet Tempur Terburuk Sepanjang Sejarah Beserta Alasan Kegagalannya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan, Rusia sengaja memperluas jangkauan serangan drone ke luar Ukraina sebagai bentuk eskalasi konflik.

Menanggapi insiden tersebut, Inggris pada Senin (15/9/2025) memanggil Duta Besar Rusia untuk London.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, pelanggaran wilayah udara Polandia oleh drone Rusia merupakan tindakan signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

“Pelanggaran signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap wilayah udara Polandia dan NATO oleh drone Rusia... Sama sekali tidak dapat diterima,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris.

Baca juga: Wilayah NATO Dibajak Rusia Lagi, Rumania Kerahkan Jet Tempur F-16

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau