Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drone Serang Armada GSF, Kapal Greta Thunberg Jadi Target

Kompas.com - 09/09/2025, 14:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Salajh satu kapal utama Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa misi kemanusiaan ke Gaza diserang drone pada Selasa (9/9/2025) dini hari di pelabuhan Tunis, Tunisia.

Kapal yang mendapat serangan itu bernama Family Boat, mengangkut beberapa orang-orang penting dalam misi tersebut, yakni steering comitte alias komite pengarah GSF.

Meski mendapat serangan, GSF melaporkan bahwa keenam penumpang beserta awak kapalnya selamat.

Baca juga: Israel Ultimatum Hamas: Bebaskan Sandera atau Gaza Dihancurkan

"Kapal ini berlayar dengan bendera Portugis, semua kru dan penumpang selamat," ungkap GSF.

GSF menambahkan, kobaran api yang disebabkan oleh ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan di dek utama dan ruang penyimpanan. 

"Saat ini investigasi tengah dilakukan secara menyeluruh. Ketika sudah ada informasi lebih lanjut akan segera dirilis," kata GSF.

Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), kelompok dari Indonesia yang menerjunkan armada dalam GSF, melaporkan bahwa kapal tersebut juga mengangkut aktivis iklim ternama Greta Thunberg.

Baca juga: Hamas Siap Berunding setelah Trump Ultimatum soal Sandera Gaza

"Beruntung, Greta dan rekan-rekannya sudah mendarat di pelabuhan beberapa belas jam sebelumnya," tulis IGPC dalam siaran pers.

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese menyerukan perlindungan segera untuk awak GSF setelah adanya serangan drone di Tunisia ini.

"Dua kapal lainnya sedang dalam perjalanan ke Tunisia dan mereka membutuhkan perlindungan segera," tulis Francesca di X.

Sementara itu, Ketua Koordinator IGPC Muhammad Husein memastikan tidak ada delegasi Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Bawa Kartu Merah, 70.000 Warga Belgia Demo Akhiri Tragedi Gaza

"Alhamdulillah semua WNI (Warga Negara Indonesia) yang menjadi delegasi dalam misi pelayaran akbar ini semua dalam kondisi baik-baik saja, karena saat peristiwa terjadi para delegasi sedang berada di penginapanya masing-masing, " kata Husein. 

Mengenai jadwal keberangkatan kapal, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari stering comite GSF. 

"Kami terus melakukan monitoring dan update informasi terkait teknis keberangkatan kapal, kita doakan yang terbaik semoga tidak ada hambatan dan rintangan dalam misi kemanusiaan ini," ujarnya. 

Baca juga: Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau