Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Menangi Pilkada di Filipina, Bisakah Ia Menjabat dari Balik Penjara ICC?

Kompas.com - 20/05/2025, 17:40 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber CNN, AP

DEN HAAG, KOMPAS.com - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum (pemilu) sela pada Senin (12/5/2025).

Hasil pemilu sela ini menyatakan bahwa Duterte terpilih kembali sebagai Wali Kota Davao dengan meraih lebih dari 660.000 suara. 

Namun, kemenangan tersebut menghadirkan dilema besar karena Duterte saat ini sedang ditahan di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca juga: Meski Ditahan ICC, Duterte Menang Telak dalam Pilkada di Filipina

Menang pemilu, tapi berstatus tahanan

Duterte, yang kini berusia 80 tahun, dituduh menjalankan program melawan narkoba secara brutal saat menjabat sebagai presiden (2016–2022), yang menyebabkan ribuan kematian, termasuk warga sipil dan orang-orang tak bersalah. 

Meski pernah membanggakan kebijakannya, ia menyangkal tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Namun, kemenangan telak di Kota Davao ini menunjukkan dukungan masyarakat yang masih kuat terhadapnya. 

Kuasa hukum Duterte menyebut hasil pemilu tersebut sebagai bentuk penolakan rakyat atas upaya pemerintah nasional menghapus warisan politiknya. 

Bisakah dilantik dari jarak jauh?

Menurut hukum Filipina, pejabat terpilih wajib mengucap sumpah jabatan paling lambat 30 hari setelah 1 Juli. 

Baca juga: Penangkapan Duterte: Drama Politik dan Angin Segar ICC

Dalam kondisi normal, sumpah jabatan dilakukan di dalam negeri. Namun, karena Duterte berada di luar negeri dan dalam tahanan, kemungkinan besar ia hanya bisa dilantik lewat panggilan video atau kuasa hukum, jika mendapat izin dari ICC.

Masalahnya, belum ada kepastian apakah ICC akan mengizinkan itu. Bahkan jika sumpah jabatan disahkan, Duterte tidak akan bisa menjalankan fungsi administratif sebagai wali kota, seperti menandatangani dokumen, memimpin rapat, atau menghadiri acara resmi.

Siapa yang akan memimpin Davao?

Jika Duterte tak bisa dilantik, kursi wali kota berpotensi diberikan kepada pesaing terdekatnya, Karlo Nograles—lawan politik lama keluarga Duterte. 

Namun, hal ini bisa memicu konflik hukum dan politik. Alternatif lainnya, tugas sehari-hari bisa dijalankan oleh Wakil Wali Kota terpilih, Sebastian Duterte, putra bungsu Rodrigo. 

Meski begitu, pengamat menilai Sebastian belum punya ketegasan politik seperti ayahnya.

Baca juga: Demo Ribuan Orang di Filipina, Tuntut Pembebasan Rodrigo Duterte

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau