Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Jubir Duterte Akan Ajukan Suaka di Belanda

Kompas.com - 18/03/2025, 17:00 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com – Mantan juru bicara Rodrigo Duterte, Harry Roque, akan mengajukan suaka di Belanda setelah mantan presiden Filipina itu ditangkap oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Selasa (11/3/2025).

Roque, yang sempat menghilang beberapa bulan setelah dinyatakan bersalah atas penghinaan terhadap parlemen, muncul kembali di hadapan publik pekan lalu.

Roque berada di barisan pendukung Duterte, yang dituduh oleh ICC melakukan kejahatan kemanusiaan atas perang narkoba hingga menewaskan ribuan orang.

Baca juga: Ribuan Pendukung Duterte Demo di Seluruh Filipina, Kecam Tindakan ICC

"Saya secara resmi akan mengajukan suaka di Belanda," kata Roque dalam siaran langsung di Facebook pada Senin (17/3/2025). 

"Saya yakin dapat membuktikan adanya persekusi politik melalui penuntutan yang tidak adil," imbuhnya. 

Sebagai salah satu dari lima pengacara Filipina yang masuk dalam daftar penasihat hukum ICC, ia berharap bisa bergabung dalam tim pembela Duterte.  

"Saya harus membela presiden saya sebagai anggota tim pembela di ICC di Den Haag," ujarnya kepada wartawan.

Baca juga: Sidang Pertama, Rodrigo Duterte Hanya Sebut Nama dan Tanggal Lahir

Pernyataan Roque ini muncul setelah Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengumumkan bahwa Nicholas Kaufman, pengacara internasional berpengalaman, telah bergabung dalam tim pembela mantan presiden Filipina itu.  

Kaufman sebelumnya pernah menangani kasus di ICC, termasuk membela mantan pemimpin pemberontak Kongo Jean-Pierre Bemba dan Aisha Kadhafi, putri dari mantan diktator Libya, Muammar Kadhafi.  

Menanggapi pernyataan Roque, juru bicara kepresidenan Claire Castro menegaskan bahwa upaya suaka tersebut tidak akan berdampak pada kasus yang sedang dihadapi Duterte. 

"Bagaimana bisa disebut persekusi politik jika semua bukti sangat jelas dan kuat?" tegas Castro.

Baca juga: Ini Alasan ICC Menahan Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Belanda

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau