KOMPAS.com – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan peningkatan.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya penggembungan tubuh gunung, sedangkan pada Senin (22/9/2025) sore gunung ini kembali erupsi dahsyat dengan kolom abu menjulang tinggi.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyebut tren inflasi makin jelas dalam pengamatan tiltmeter tiga hingga tujuh hari terakhir.
Baca juga: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Tinggi, Status Awas Terus Berlaku
“Ini berarti tubuh gunung mengalami penggembungan akibat suplai magma baru,” kata Wafid dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
Data Global Navigation Satellite System (GNSS) turut memperkuat temuan tersebut, dengan adanya kenaikan komponen vertikal secara konsisten.
“Pola ini mengindikasikan migrasi magma ke kedalaman lebih dangkal, sehingga potensi erupsi masih mungkin terjadi,” ujarnya.
Hanya sehari sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat meletus pukul 17.55 Wita.
Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, melaporkan tinggi kolom abu mencapai sekitar 3.000 meter di atas puncak atau 4.584 meter di atas permukaan laut.
“Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak, sekitar 4.584 meter di atas permukaan laut,” ujar Herman.
Kolom abu berwarna kelabu pekat itu teramati condong ke arah barat laut.
Erupsi juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22,2 mm dan durasi sekitar 2 menit 19 detik.
Dalam periode pengamatan 21–22 September 2025, Badan Geologi mencatat berbagai jenis gempa:
“Pola energi kumulatif kegempaan juga masih memperlihatkan peningkatan, mengindikasikan akumulasi tekanan di dalam sistem magmatik,” jelas Wafid.
Herman menambahkan, selama enam jam pengamatan pada Senin siang hingga sore, tercatat 9 kali letusan, 7 kali tremor non-harmonik, dan 3 kali low frequency.
Secara visual, asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal teramati setinggi 50–100 meter di atas puncak.
Baik Wafid maupun Herman menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV atau awas.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 700 Meter: Warga Diminta Waspada Awan Panas
Kondisi ini berarti potensi erupsi susulan masih tinggi, sehingga masyarakat diminta mengikuti rekomendasi resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Erupsi ini sekaligus menambah catatan peristiwa gunung meletus hari ini di Indonesia, yang memperlihatkan kembali betapa aktifnya dinamika gunung api di wilayah NTT.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Lewotobi Alami Penggembungan akibat Suplai Magma Baru" dan "Gunung Lewotobi Kembali Erupsi Dahsyat, Tinggi Kolom Abu 3 Kilometer".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini