Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol

Kompas.com - 23/09/2025, 11:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika sebelumnya kucing dipilih sebagai simbol kedekatan manusia dengan alam dan strategi branding sosial, maka AI dipilih sebagai simbol masa depan dan inovasi politik yang bebas konflik kepentingan.

Jepang tampaknya ingin menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak selalu harus dipegang manusia, melainkan bisa dipersonifikasi lewat “makhluk non-manusia”.

Secara analitik, pergeseran ini bisa dipandang sebagai hal yang memperlihatkan bagaimana masyarakat Jepang terbuka terhadap ide-ide dan inovasi tak biasa dan tidak konvensional.

Dilaporkan Japanese Time “New Japanese political party to install AI leader” (16/9/2025), partai politik baru di Jepang mengatakan, mereka akan menempatkan AI sebagai pemimpin, setelah pendirinya yang tidak konvensional mengundurkan diri menyusul penampilan buruk dalam pemilihan umum baru-baru ini.

Partai politik regional Saisei no Michiyang diluncurkan pada bulan Januari oleh Shinji Ishimaru, mantan wali kota di Jepang bagian barat, tidak memiliki platform kebijakan dan para anggotanya bebas menentukan agenda mereka sendiri.

Baca juga: MBG Makin Horor

Ishimaru secara tak terduga berada di posisi kedua dalam pemilihan gubernur Tokyo 2024 berkat kampanye daring yang sukses, tetapi ia keluar dari partai setelah tak memperoleh satu kursi pun dalam pemilihan majelis tinggi tahun ini.

Partai itu kemudian memilih AI untuk menjadi pemimpin baru yang rinciannya akan ditetapkan kemudian.

Fenomena ini tak terlepas dari pemikiran bahwa AI tidak akan mendikte aktivitas politik anggota partai, tetapi akan fokus pada keputusan seperti distribusi sumber daya di antara anggota.

Media barat CNN menurunkan laporan “AI have a dream? A fringe party in Japan wants a chatbot penguin to be its leader”(19/9/2025).

CNN menyebut AI yang akan menjadi ketua partai bukan sekadar platform abstrak, tetapi diwujudkan dalam bentuk chatbot avatar penguin.

Penguin dipilih karena dianggap sesuai dengan masyarakat Jepang sebagai pencinta hewan, hal ini mungkin terinspirasi kisah Kucing Tama.

Aktivis partai itu Koki Okumura, mahasiswa doktoral dari Universitas Kyoto, menyebut dirinya hanya akan berperan sebagai “asisten” AI sang pemimpin baru.

Menurutnya, AI akan mengambil alih pengambilan keputusan operasional partai dengan presisi yang lebih baik daripada manusia.

Regulasi

Hal yang perlu dicatat tentunya secara hukum AI tidak bisa ikut pemilu karena undang-undang mengharuskan kandidat adalah warga negara Jepang.

AI rupanya diproyeksikan bukan sekadar alat analisis kampanye, melainkan simbol kepemimpinan. Inovasi ini membuka ruang diskusi baru: apakah demokrasi bisa diwakili oleh entitas non-manusia?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau