Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman: Pengakuan Negara Palestina Harusnya Terakhir, Solusi 2 Negara Dulu

Kompas.com - 22/09/2025, 16:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com – Pemerintah Jerman pada Minggu (21/9/2025) menyebut pengakuan Palestina sebagai negara seharusnya dilakukan di akhir proses, dan merasa solusi dua negara lebih baik didahulukan untuk mendamaikan konflik dengan Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan menjelang dimulainya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, yang akan dihadiri lebih dari 140 pemimpin dunia.

Di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, sejumlah negara Barat mulai mengubah haluan kebijakan luar negerinya.

Baca juga: Negara Barat Ramai-ramai Akui Palestina, Apa Artinya?

Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal secara resmi mengakui negara Palestina. Perancis juga diperkirakan akan mengambil langkah serupa dalam waktu dekat.

Langkah ini dianggap bentuk tekanan diplomatik atas tindakan militer Israel di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan kehancuran besar di wilayah kantong tersebut.

Gempuran Israel itu juga menuai kritik tajam dari sejumlah negara-negara sekutu.

Pemerintah Israel menolak pengakuan terhadap Palestina, dan menyebutnya sebagai bentuk legitimasi terhadap kelompok Hamas.

Mereka mengacu pada serangan besar-besaran Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, yang dianggap menjadi pemicu eskalasi konflik terbaru.

Sidang Umum PBB mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata perang Israel-Hamas pada Selasa (12/12/2023). Di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Perancis dan Arab Saudi pimpin KTT untuk galang dukungan yang akan dorong solusi negara Palestina-Israel.X @UN_News_Centre Sidang Umum PBB mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata perang Israel-Hamas pada Selasa (12/12/2023). Di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Perancis dan Arab Saudi pimpin KTT untuk galang dukungan yang akan dorong solusi negara Palestina-Israel.
Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, menegaskan bahwa solusi damai antara kedua belah pihak harus dicapai melalui perundingan. Hal itu ia sampaikan saat dalam perjalanan menuju Sidang Umum PBB.

“Solusi dua negara yang dinegosiasikan adalah jalan yang memungkinkan warga Israel dan Palestina hidup dalam damai, aman, dan bermartabat,” ujar Wadephul, dikutip dari kantor berita AFP.

“Bagi Jerman, pengakuan negara Palestina lebih terasa di akhir proses. Namun, proses ini harus dimulai sekarang,” lanjutnya.

Baca juga: Masih Ada 44 Negara Tidak Mengakui Palestina, Mana Saja?

Dukungan terhadap Israel selama ini menjadi salah satu pilar utama kebijakan luar negeri Jerman, mengingat tanggung jawab historis negara itu atas tragedi Holocaust.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Berlin mulai lebih vokal mengkritik tindakan militer Israel di Gaza.

Situasi kemanusiaan di Gaza yang kian memburuk, termasuk peringatan kelaparan di beberapa wilayah pesisir oleh PBB, mendorong sikap Berlin menjadi lebih kritis terhadap Israel.

Pertemuan Sidang Umum PBB yang berlangsung pekan ini diperkirakan akan banyak membahas masa depan Palestina, di tengah perubahan sikap global terhadap konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun tersebut.

Baca juga: Apa Manfaat Palestina Diakui Jadi Sebuah Negara?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau