Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Campak di Pamekasan Melonjak, 7 Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 22/09/2025, 23:25 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melaporkan adanya penambahan jumlah korban meninggal dunia akibat kasus campak di wilayah tersebut.

Total korban yang meninggal kini mencapai tujuh orang, meningkat dari lima orang sebelumnya.

Peningkatan Kasus Campak di Pamekasan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati, menjelaskan bahwa data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah warga yang terpapar campak. 

Hingga saat ini, terdapat 734 orang yang terkonfirmasi sebagai suspek campak, meningkat sebanyak 214 orang dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat hanya 520 orang.

“Data kasus meninggal dunia ini berdasarkan data laporan terbaru dari masing-masing puskesmas per hari ini,” ujar Avira, yang menambahkan bahwa dua orang dari jumlah suspek tersebut juga meninggal dunia dalam sepekan terakhir, dikutip Antara, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Pasien Campak yang Dirawat di RSUD Bangkalan Bertambah Jadi 20 Anak

Sebaran Korban Meninggal dan Suspek Campak

Ketujuh penderita campak yang meninggal dunia berasal dari lima kecamatan di Pamekasan. Perinciannya, di Kecamatan Proppo terdapat dua anak yang meninggal, di Kecamatan Pademawu satu anak, Tlanakan satu anak, Batumarmar satu anak, dan di Kecamatan Pasean dua anak.

Dari total 734 suspek campak, sebanyak 178 orang telah dinyatakan positif terjangkit campak, sementara 672 orang lainnya telah sembuh. 

Sedangkan 55 orang sisanya masih menjalani perawatan intensif di berbagai fasilitas kesehatan setempat.

Baca juga: Dua Pekan, Pasien Campak yang Dirawat di Sumenep Turun Signifikan

Imunisasi Massal dan Waspada Terhadap Penularan

Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penularan campak dengan memperkuat pola hidup sehat dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi campak yang lengkap. 

Avira menekankan bahwa petugas kesehatan terus melakukan pemantauan, sosialisasi, serta penanganan medis agar kasus ini tidak semakin meluas.

Campak dikenal sebagai penyakit yang memiliki tingkat penularan tinggi. Satu penderita dapat menularkan virus kepada 12 hingga 18 orang lainnya melalui droplet dari batuk atau bersin. 

Kebiasaan masyarakat yang sering berkumpul dianggap meningkatkan risiko penularan.

“Selain mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat, kami juga melakukan imunisasi massal campak di semua kecamatan,” tambah Avira.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Campak di Sumenep Bertambah Jadi 22 Orang

Kendala Anggaran Batasi Penetapan KLB Campak

Sebelumnya, kasus campak yang meningkat pesat di Pamekasan sudah memenuhi syarat untuk penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB). 

Namun, deklarasi KLB tidak dapat dilakukan akibat keterbatasan anggaran.

Pada Rabu (17/9/2025), dalam audensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Bupati Kholilurrahman menyatakan bahwa kendala anggaran disebabkan oleh efisiensi.

Health Specialist Unicef Indonesia wilayah Jawa Timur, Armunanto, menegaskan bahwa seharusnya Pamekasan sudah ditetapkan sebagai KLB campak.

"Karena awalnya kasus di Pamekasan tidak sebanyak saat ini, maka bisa dikatakan menjadi KLB," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Akibat Efisiensi, KLB Campak di Pamekasan Gagal Dideklarasikan Bupati.

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Sulawesi Selatan
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau