Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Keracunan Makanan MBG, Pemerintah Minta Maaf dan Lakukan Evaluasi

Kompas.com - 19/09/2025, 17:15 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah, melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, mengungkapkan permintaan maaf atas sejumlah kasus keracunan yang terjadi terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Kasus keracunan ini terjadi di beberapa daerah dan menimbulkan dampak pada para penerima manfaat program.

Pemerintah Minta Maaf dan Evaluasi Program

Menteri Prasetyo Hadi mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak kasus keracunan. 

"Tentunya kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah," kata Prasetyo di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

Baca juga: Temuan Ulat di Sayur MBG SMAN 6 Solo, Wali Kota AKan Bersurat ke BGN

Prasetyo memastikan bahwa kejadian tersebut bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh pemerintah. "Yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan," ungkapnya.

Prasetyo juga menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kejadian-kejadian ini, bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat. 

"Tentu saja ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah," ujarnya.

Baca juga: Ironi MBG Kacang Rebus dan Roti di Banyumas, padahal SPPG Banyak Beli Ayam dan Telur

DPR Kritik Pengawasan MBG

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG oleh BGN belum maksimal. 

Ia menyebutkan bahwa kasus keracunan yang berulang menunjukkan lemahnya kontrol terhadap program ini. "Rasanya sudah sering terdengar adanya gejala keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG)," kata Edy. 

Dalam seminggu terakhir, ia mencatat beberapa kasus keracunan di berbagai daerah, seperti Banggai Kepulauan, Baubau, Lamongan, Sumbawa, Gunungkidul, hingga Garut.

Edy mengkritik fokus BGN yang lebih mengutamakan penambahan jumlah dapur daripada menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disediakan.

"Yang dikejar sekarang itu jumlah dapur, bukan kualitas. Kuantitas dapur jadi target, sementara standar mutu dan keamanannya diabaikan," ungkapnya.

Ia juga menyoroti fakta bahwa sebagian besar pembangunan dapur MBG diserahkan kepada yayasan milik masyarakat yang sering kali tidak memiliki modal yang cukup untuk memenuhi standar yang ditetapkan.

Baca juga: Ada Ulat di Sayur MBG SMAN 6 Solo, Kepala Sekolah: Lumrah

Kasus Keracunan Massal MBG

Sebelumnya, keracunan massal akibat makanan MBG terjadi di beberapa daerah. Di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, ratusan pelajar menjadi korban keracunan setelah menyantap menu MBG di sekolah pada Rabu (17/9/2025).

Data dari RS Trikora Salakan hingga Kamis (18/9/2025) mencatat 251 pelajar terinfeksi. Beberapa sekolah yang terlibat antara lain SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairaat Salakan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Sulawesi Selatan
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau