Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Disebut Palembang? Ini Sejarah dan Asal-usul Nama Ibu Kota Sumsel

Kompas.com - 12/09/2025, 16:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Palembang dikenal sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan sekaligus kota tertua di Indonesia.

Berdasarkan catatan sejarah, kota ini diyakini berdiri sejak tahun 688 Masehi, jauh sebelum lahirnya negara Indonesia.

Pada 17 Juni 2023 lalu, Palembang merayakan hari jadinya yang ke-1.340 tahun. Julukan dan nama yang melekat pada kota ini tidak muncul begitu saja, melainkan berkaitan erat dengan kondisi alam dan sejarah panjang yang dimilikinya.

Dari Mana Nama Palembang Berasal?

Mengutip laman resmi palembang.go.id, sebutan Palembang muncul dari kondisi topografi wilayah yang sejak dulu dikelilingi air, baik dari sungai, rawa, maupun curah hujan.

Dalam bahasa Melayu, kata Pa atau Pe bermakna penunjuk tempat atau keadaan. Sementara itu, lembang atau lembeng berarti tanah rendah atau genangan air. Maka, Palembang dimaknai sebagai wilayah yang tergenang air.

Baca juga: Tegur Pemuda Main Layang-layang, Ayah dan Anak di Palembang Ditusuk

Menurut bahasa Melayu-Palembang, lembang memang merujuk pada air yang menggenang. Karena itulah nenek moyang menamai kota ini Pa-lembang, tempat yang dikelilingi air.

Sejarah Awal Palembang

Predikat Palembang sebagai kota tertua di Indonesia dibuktikan dengan penemuan Prasasti Kedukan Bukit. Peninggalan berangka tahun 16 Juni 682 M ini ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang Barat, oleh C.J. Batenburg pada 29 November 1920.

Prasasti yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno itu menyebutkan pembentukan sebuah wanua atau permukiman pada 16 Juni 683 M. Dari sinilah Palembang berkembang menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.

Catatan dalam prasasti itu menceritakan perjalanan Dapunta Hyang, Raja Sriwijaya, bersama ribuan pasukan yang datang menggunakan perahu dan berjalan kaki. Mereka kemudian mendirikan permukiman di sekitar aliran Sungai Kedukan, anak Sungai Musi, yang kelak menjadi pusat kekuasaan Sriwijaya selama berabad-abad.

Palembang dan Kejayaan Sriwijaya

Baca juga: Pria Meninggal Mendadak Saat Lari Pagi di Palembang, Polisi Beri Penjelasan

Berdasarkan catatan Kemendikbud, wilayah Palembang bagian barat diyakini pernah menjadi pusat pemerintahan Sriwijaya. Hal ini ditunjukkan dengan temuan arkeologi di situs Karang Anyar, yang diduga merupakan Keraton Sriwijaya.

Di lokasi itu ditemukan saluran air yang terhubung dengan Sungai Musi, berfungsi sebagai jalur transportasi, irigasi, hingga pengendali banjir. Selain itu, berbagai peninggalan arkeologi seperti arca Hindu-Buddha, prasasti, keramik, tembikar, manik-manik, hingga struktur bata candi juga ditemukan di Palembang. Temuan ini menunjukkan bahwa sejak abad ke-7 Masehi, Palembang telah menjalin hubungan dagang dengan India, Cina, hingga Asia Timur.

Berdasarkan data Statistik 1990, hingga kini sekitar 52,24 persen wilayah Palembang masih tergenang air. Kondisi ini sejak dahulu menjadi modal besar bagi masyarakat setempat untuk memanfaatkan air sebagai jalur transportasi yang vital, efisien, dan strategis.

Posisi Palembang yang berada di jalur pertemuan tiga wilayah utama—pegunungan Bukit Barisan di barat, dataran rendah, dan pesisir timur laut—membuatnya berkembang menjadi pusat kebudayaan sekaligus ibukota Kerajaan Sriwijaya. Pada masa kejayaannya, Sriwijaya dikenal sebagai kekuatan politik dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Palembang dalam Catatan Asing

Sriwijaya tercatat sebagai port-polity, yakni pusat perdagangan sekaligus redistribusi. Catatan Tiongkok abad ke-14, Chu-Fan-Chi karya Chau Ju-Kua, menggambarkan Sriwijaya sebagai negara maritim yang menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.

Baca juga: Harapan Pedagang Emas di Palembang: Massa Fokus ke Tuntutan Saja, Jangan Melebar

Disebutkan bahwa pelabuhan Sriwijaya memiliki rantai besi untuk menghalau bajak laut. Perahu asing yang berlayar tanpa singgah akan diserang oleh armada kerajaan. Hal ini menjadikan Sriwijaya sebagai pusat pelayaran internasional.

Halaman:


Terkini Lainnya
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Sulawesi Selatan
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau