Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nyamuk Suka Menggigitmu? 3 Kebiasaan yang Jadi Magnet Nyamuk

Kompas.com - 19/09/2025, 12:21 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Earth.com

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, nyamuk seperti punya radar khusus untuk selalu menemukan mereka. Kalau kamu merasa selalu jadi “korban” gigitan nyamuk saat pesta kebun, mungkin alasannya bukan sekadar nasib sial. Sebuah penelitian lapangan terbaru mengungkap bahwa kebiasaan sehari-hari bisa membuat seseorang lebih menarik di mata nyamuk.

“Nyamuk ternyata lebih suka pada mereka yang minum bir, berbagi tempat tidur, dan jarang memakai tabir surya,” tulis para peneliti dari Radboud University Medical Center.

Eksperimen Unik di Festival Musik

Penelitian ini dilakukan di festival musik Lowlands, Belanda, pada Agustus 2023. Para ilmuwan membangun laboratorium mini di dalam kontainer dan membawa sekitar 1.700 nyamuk betina Anopheles stephensi – salah satu vektor malaria yang dibesarkan dalam kondisi terkontrol.

Sebanyak 465 sukarelawan ikut serta. Setiap peserta mengisi survei singkat, meniup udara ke kandang uji transparan, lalu menempelkan lengan ke panel berpori agar nyamuk bisa mencium aroma kulit (tanpa menggigit). Kamera merekam percobaan selama tiga menit, sementara peneliti menghitung “pendaratan” nyamuk di lengan.

Baca juga: Studi Global Ungkap Bagaimana Nyamuk Memilih Mangsanya

Bir, Tidur bersama, dan Tabir Surya

Hasilnya cukup mencengangkan. Peminum bir mengalami peningkatan pendaratan nyamuk sekitar sepertiga lebih banyak dibanding mereka yang tidak minum setidaknya 12 jam sebelumnya. Pola ini tetap konsisten meski peneliti mengontrol faktor lain.

Selain itu, orang yang tidur bersama atau berbagi tenda malam sebelumnya juga lebih sering jadi sasaran ketimbang mereka yang tidur sendiri.

Sebaliknya, tabir surya justru membuat nyamuk kurang tertarik, terutama jika diaplikasikan di lengan setelah mandi. Hal ini menunjukkan kemungkinan tabir surya membantu menutupi aroma kulit atau mengandung bahan yang mengurangi daya tarik bagi nyamuk.

“Sunscreen – dan mungkin mandi – membuat kita kurang menggoda di mata nyamuk,” catat tim peneliti.

Baca juga: Mengapa Nyamuk Suka Menggigit Orang Tertentu, Dan Apa yang Bisa Dilakukan?

Mitos Golongan Darah 

Meski banyak yang percaya bahwa golongan darah tertentu lebih disukai nyamuk, penelitian ini tidak menemukan hubungan signifikan antara golongan darah dan jumlah pendaratan nyamuk. Hanya empat orang dari ratusan peserta yang benar-benar tidak mendapat satu pun pendaratan selama tes.

Tim juga mencoba menganalisis peran bakteri kulit. Mereka menemukan sedikit indikasi, seperti adanya lebih banyak Streptococcus pada kulit yang menarik nyamuk, tetapi belum cukup untuk membedakan siapa yang benar-benar “magnet nyamuk”.

Baca juga: Kenapa Ada Orang yang Selalu Digigit Nyamuk, dan yang Lain Tidak?

Studi Lapangan, Bukan Uji Lab Ketat

Para peneliti mengingatkan bahwa studi ini dilakukan di festival musik yang penuh keringat, aroma tubuh, dan aktivitas malam – bukan laboratorium steril. Hanya satu spesies nyamuk yang diuji, dan beberapa data bergantung pada laporan diri peserta (misalnya, kapan terakhir kali mereka memakai tabir surya atau minum alkohol).

Namun, skala penelitian yang besar dan konsistensi hasil dari bir, berbagi tempat tidur, dan tabir surya membuat temuan ini sulit diabaikan.

Baca juga: Bagaimana Cara Nyamuk Menemukan Manusia untuk Digigit?

Cara Praktis Menghindari Gigitan

Jadi, apa yang bisa dilakukan agar tidak jadi menu favorit nyamuk? Menurut Sarah Blanken, peneliti utama, tidak perlu berhenti minum bir atau menolak tidur bersama orang tercinta. Cukup gunakan repelan serangga, kenakan baju berlengan panjang saat senja, dan jangan malas memakai tabir surya.

“Langkah-langkah sederhana ini lebih efektif daripada mengkhawatirkan golongan darah,” kata Blanken.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau