Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Udara Terasa Gerah sebelum Turun Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 23/09/2025, 10:30 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia telah memasuki musim hujan sejak September 2025, sehingga beberapa wilayah sudah mulai diguyur hujan

Seiring dengan musim yang baru, warganet di media sosial X mengeluhkan tentang betapa udara menjadi gerah dan panas sebelum turun hujan. 

"Setelah seharian panas, gerah. Akhirnya hujan juga," kata akun @Be****jd, Minggu (21/9/2025). 

Baca juga: BMKG Prakirakan Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 21-22 September 2025

"Apasih, bekasi panas-hujan muluu, jadi banyak yang sakit," ujar akun @ma****dkd.

"Tadi di sini juga sama gerah, eh ternyata gak lama hujan turun," sahut akun @fu****frs. 

Lantas, mengapa udara terasa gerah sebelum turun hujan? Berikut penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Alasan udara terasa gerah sebelum hujan

Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari membenarkan bahwa biasanya udara terasa lebih gerah sebelum hujan turun. 

Hal ini disebabkan proses penguapan yang sangat intens sebelum naik ke atmosfer hingga menjadi titik-titik awan. 

"Sebelum terjadi hujan memang sering terasa lebih gerah," kata Supari saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/9/2025). 

"Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi proses penguapan air dari permukaan bumi yang sangat intensif. Uap air yang naik ke atmosfer kemudian mengalami kondensasi menjadi titik-titik awan," sambungnya. 

Proses kondensasi ini melepaskan panas ke lingkungan sekitar sehingga suhu udara ikut meningkat. Kondisi tersebut membuat tubuh manusia sulit menguapkan keringat. 

"Proses kondensasi ini melepaskan panas laten ke lingkungan sekitar, sehingga energi panas terakumulasi di lapisan udara bawah. Akibatnya, suhu udara terasa lebih hangat dan lembap, sementara kelembapan yang tinggi membuat tubuh sulit menguapkan keringat,"  terang dia. 

Kombinasi antara pelepasan panas laten dan tingginya kelembapan udara membuat suasana terasa gerah. 

"Kombinasi pelepasan panas laten dan kelembapan tinggi inilah yang membuat suasana terasa pengap atau gerah menjelang turunnya hujan," pungkasnya. 

Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Ragasa di Laut Filipina, Berdampak Munculnya Hujan di Wilayah Indonesia

Prakiraan hujan selama beberapa hari ke depan

Sebelumnya, BMKG melalui akun Instagram resminya merilis pembaruan prakiraan hujan hingga Rabu (24/9/2025). 

Halaman:


Terkini Lainnya
Wilayah Ini Berpotensi Hujan dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
Wilayah Ini Berpotensi Hujan dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
Tren
Topan Super Ragasa Hantam Kuat Filipina, Kini Ancam Hong Kong dan China
Topan Super Ragasa Hantam Kuat Filipina, Kini Ancam Hong Kong dan China
Tren
Bukan Disabotase, Ini Penyebab Mikrofon Tiba-tiba Mati Saat Prabowo Pidato di PBB
Bukan Disabotase, Ini Penyebab Mikrofon Tiba-tiba Mati Saat Prabowo Pidato di PBB
Tren
Terlalu Sering Sikat Gigi Justru Bisa Bikin Gigi Rusak? Ini Penjelasan Dokter
Terlalu Sering Sikat Gigi Justru Bisa Bikin Gigi Rusak? Ini Penjelasan Dokter
Tren
Kata Media Asing soal Pidato Prabowo Bela Palestina di PBB, Singgung Genosida dan Israel
Kata Media Asing soal Pidato Prabowo Bela Palestina di PBB, Singgung Genosida dan Israel
Tren
Benarkah Tekanan Darah 120/80 MmHg Bukan Lagi Normal? Ini Penjelasan Dokter
Benarkah Tekanan Darah 120/80 MmHg Bukan Lagi Normal? Ini Penjelasan Dokter
Tren
Warganet Keluhkan Cuaca Ekstrem di Wilayahnya, Dampak Siklon Tropis Ragasa?
Warganet Keluhkan Cuaca Ekstrem di Wilayahnya, Dampak Siklon Tropis Ragasa?
Tren
Tanah Telantar Bisa Diambil Negara, Mau Dipakai untuk Apa dan Siapa? Ini Kata BPN
Tanah Telantar Bisa Diambil Negara, Mau Dipakai untuk Apa dan Siapa? Ini Kata BPN
Tren
AS Larang Diplomat Iran Belanja di Toko Grosir Costco, Apa Alasannya?
AS Larang Diplomat Iran Belanja di Toko Grosir Costco, Apa Alasannya?
Tren
Cara Daftar Pa PK TNI 2025, Apa Saja Syaratnya?
Cara Daftar Pa PK TNI 2025, Apa Saja Syaratnya?
Tren
Begini Respons PM Israel Benjamin Netanyahu Usai Banyak Negara Akui Negara Palestina
Begini Respons PM Israel Benjamin Netanyahu Usai Banyak Negara Akui Negara Palestina
Tren
Benarkah Menikah di Usia 28–32 Tahun Risiko Cerainya Lebih Rendah? Ini Kata Psikolog
Benarkah Menikah di Usia 28–32 Tahun Risiko Cerainya Lebih Rendah? Ini Kata Psikolog
Tren
Pengakuan Perancis dan 5 Negara di Majelis Umum PBB Perluas Dukungan untuk Palestina
Pengakuan Perancis dan 5 Negara di Majelis Umum PBB Perluas Dukungan untuk Palestina
Tren
Ramai soal Hujan Cuma di Separuh Wilayah, BMKG Jelaskan Fenomena Batas Hujan
Ramai soal Hujan Cuma di Separuh Wilayah, BMKG Jelaskan Fenomena Batas Hujan
Tren
OpenAI Resmi Terapkan Verifikasi Usia untuk ChatGPT Usai Kasus Bunuh Diri Remaja
OpenAI Resmi Terapkan Verifikasi Usia untuk ChatGPT Usai Kasus Bunuh Diri Remaja
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau