Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepulauan Seribu Terancam Tenggelam, BRIN Beberkan Alasannya

Kompas.com - 21/09/2025, 16:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

Sumber Earth.com, BRIN

KOMPAS.com - Kepulauan Seribu selama ini dikenal sebagai destinasi wisata bahari yang indah dan memikat hati. Hamparan laut biru, pasir putih, serta kekayaan biota laut membuat wilayah ini menjadi surga kecil di utara Jakarta.

Namun, kabar mengejutkan datang dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebutkan bahwa Kepulauan Seribu terancam tenggelam akibat perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Pernyataan ini bukan sekadar isu menakut-nakuti, melainkan hasil kajian ilmiah yang memperlihatkan betapa seriusnya ancaman yang membayangi masyarakat dan ekosistem di pulau-pulau kecil tersebut.

Baca juga: Mengapa Indonesia Disebut Negara Kepulauan?

Sekilas tentang Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administrasi di bawah wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Dilansir dari BRIN, terdiri dari 114 pulau kecil, kawasan ini dihuni lebih dari 28 ribu jiwa yang sebagian besar menggantungkan hidup dari sektor pariwisata, perikanan, dan jasa.

Wilayah ini kerap menjadi pilihan wisatawan karena keindahan bawah lautnya. Namun, keindahan tersebut kini berada di ambang ancaman serius.

BRIN menyebut Kepulauan Seribu bisa saja tenggelam dalam beberapa dekade mendatang jika tidak ada langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim.

Ancaman tenggelamnya Kepulauan Seribu

Hasil Simulasi BRIN

Peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN melakukan simulasi dampak kenaikan muka air laut (Sea Level Rise/SLR) di 9 pulau kecil berpenduduk. Hasilnya sangat mencemaskan:

  • Jika SLR mencapai 3 meter → Semua pulau berpenduduk tenggelam.
  • Jika SLR mencapai 5 meter → 29 pulau lenyap, dan lebih dari 16.500 jiwa terdampak langsung.

Baca juga: Benarkah Jakarta akan Tenggelam?

Hasil simulasi memperlihatkan peta dengan area berwarna biru yang menandakan wilayah daratan akan hilang.

Fakta ini menjadi alarm keras bahwa Kepulauan Seribu tidak lagi aman dari ancaman naiknya permukaan laut.

Tinggi Pulau yang minim

Rata-rata tinggi pulau di Kepulauan Seribu hanya 2,4 meter di atas permukaan laut. Artinya, hanya butuh sedikit kenaikan permukaan laut untuk membuat sebagian besar daratannya tergenang.

Perubahan iklim dan dampaknya di Kepulauan Seribu

Suhu udara yang kian panas

BRIN mencatat suhu di wilayah ini sudah naik hingga 2,2°C. Bahkan, malam hari yang biasanya sejuk kini terasa lebih panas. Kondisi ini tidak hanya membuat penduduk kurang nyaman, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan, seperti:

  • Serangan panas (heat stroke).
  • Penurunan produktivitas kerja.
  • Risiko kematian akibat suhu ekstrem.

Baca juga: Mengapa Balon Pecah Ketika Terpapar Panas Matahari?

Pulau mengecil, hidup makin sulit

Fenomena abrasi dan naiknya air laut menyebabkan pulau-pulau di Kepulauan Seribu semakin menyempit.

Padahal jumlah penduduk terus bertambah. Kondisi ini memaksa sebagian warga melakukan reklamasi pantai mandiri untuk memperluas lahan.

Namun, tindakan ini justru memperparah kerusakan lingkungan:

  • Ekosistem pesisir rusak.
  • Polusi udara meningkat.
  • Fungsi alami pulau sebagai benteng ekologi berkurang drastis.

Baca juga: Pengertian Reklamasi Pantai beserta Dampaknya

Halaman:

Terkini Lainnya
Registrasi Ulang IPDN 2025: Jadwal, Alur, dan Perlengkapan yang Harus Dibawa
Registrasi Ulang IPDN 2025: Jadwal, Alur, dan Perlengkapan yang Harus Dibawa
Skola
Daftar Hari Libur Nasional 2026 dan Cuti Bersama Berdasarkan SKB 3 Menteri
Daftar Hari Libur Nasional 2026 dan Cuti Bersama Berdasarkan SKB 3 Menteri
Skola
Kunci Jawaban Sulingjar SD 2025 Paket A untuk Guru dan Kepala Sekolah, Ada 20 Soal Survei Lingkungan Belajar
Kunci Jawaban Sulingjar SD 2025 Paket A untuk Guru dan Kepala Sekolah, Ada 20 Soal Survei Lingkungan Belajar
Skola
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 Paket B Kepsek dan Guru, Lengkap 113 Soal Survei Lingkungan Belajar
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 Paket B Kepsek dan Guru, Lengkap 113 Soal Survei Lingkungan Belajar
Skola
Rekrutmen Pa PK TNI 2025: Jadwal, Syarat, dan Cara Daftar Online
Rekrutmen Pa PK TNI 2025: Jadwal, Syarat, dan Cara Daftar Online
Skola
Apa Itu Awan Cumulonimbus yang Terlihat di Bandung dan Garut?
Apa Itu Awan Cumulonimbus yang Terlihat di Bandung dan Garut?
Skola
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 Paket C untuk Kepsek dan Guru, Ada 109 Soal Survei Lingkungan Belajar
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 Paket C untuk Kepsek dan Guru, Ada 109 Soal Survei Lingkungan Belajar
Skola
Cara Daftar KIP Kuliah untuk Mahasiswa Baru, Harus Perhatikan Desil
Cara Daftar KIP Kuliah untuk Mahasiswa Baru, Harus Perhatikan Desil
Skola
Kapan KIP Kuliah 2025 Cair? Ini Jadwal Lengkap dan Cara Cek Status
Kapan KIP Kuliah 2025 Cair? Ini Jadwal Lengkap dan Cara Cek Status
Skola
30 Soal PTS IPA Kelas 7 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
30 Soal PTS IPA Kelas 7 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
Skola
Bulan Semakin Menjauh dari Bumi, Apakah Akan Hilang?
Bulan Semakin Menjauh dari Bumi, Apakah Akan Hilang?
Skola
Hoaks Sertifikat Sulingjar Beredar di WhatsApp, Guru Diminta Waspada
Hoaks Sertifikat Sulingjar Beredar di WhatsApp, Guru Diminta Waspada
Skola
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 Paket A Kepsek dan Guru, 111 Soal Survei Lingkungan Belajar
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 Paket A Kepsek dan Guru, 111 Soal Survei Lingkungan Belajar
Skola
22 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini 5 Daftar Peringatannya
22 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini 5 Daftar Peringatannya
Skola
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 PAUD untuk Kepsek dan Guru, Lengkap 151 Soal Survei Lingkungan Belajar
Kunci Jawaban Sulingjar 2025 PAUD untuk Kepsek dan Guru, Lengkap 151 Soal Survei Lingkungan Belajar
Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau