KOMPAS.com - Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan pada Senin (22/9/2025).
Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menyebutkan bahwa menu yang disuguhkan dalam program MBG berupa nasi, daging ayam kecap, tahu, sayur, dan sepotong buah.
Diduga, daging ayam menjadi penyebab utama keracunan massal karena kondisinya sudah tidak layak konsumsi.
“Yang makan tahu dan nasi tidak apa-apa, tapi yang makan daging ayam, dari situ (keracunan). Daging ayam sudah berbau tidak enak, walaupun dibumbui kecap tapi di dalamnya sudah ada bercak hitam, bahkan ada bulu-bulunya juga,” kata Yuyun di Cipongkor, Senin.
Baca juga: Keracunan MBG di Bandung Barat, BGN Akui Keteledoran Petugas: Ga Mau Repot
Yuyun menjelaskan, gejala keracunan yang dialami para siswa hampir sama, yakni mual, muntah, pusing, hingga sesak napas.
“Gejala kebanyakan sesak napas, mual, muntah, dan pusing,” ujarnya.
Sebagian besar korban keracunan merupakan siswa SMK Pembangunan Bandung Barat (PBB). Namun, kasus juga ditemukan pada siswa dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga Madrasah Aliyah.
“Sekarang sudah menyebar, siang tadi di SMK PBB, kemudian ada juga di MA Darul Fiqri, SMP IT, bahkan ada siswa SD dan PAUD, walaupun jumlahnya lebih sedikit,” tambah Yuyun.
Pantauan di lokasi, puluhan siswa yang keracunan terbaring lemas di GOR Kecamatan Cipongkor. Sejumlah siswa terlihat dipasangi infus dan menggunakan alat bantu pernapasan. Orangtua yang mendampingi pun tampak panik dan cemas.
Belasan ambulans keluar-masuk secara bergantian membawa korban. Dari 75 siswa yang awalnya dievakuasi, 25 di antaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Cililin.
Data sementara menyebutkan, siswa yang mengalami keracunan berasal dari SMK PBB Bandung Barat, MTs Darul Fiqri, hingga SD Negeri Sirnagalih.
Baca juga: ASN di Bandung Gelapkan Pajak Air Tanah Rp 321 Juta, Kepala Bapenda: Jangan Titip Pajak
Ketua Yayasan SMK Pembangunan Bandung Barat, Erik Zainudin, mengonfirmasi bahwa 54 siswanya mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.
“Tadi awalnya ada laporan sekitar pukul 13.30 WIB, ada 15 siswa yang keracunan dengan gejala sesak napas, muntah, dan pusing. Dari total sekitar 400 siswa, ada 54 yang tercatat mengalami keracunan,” kata Erik.
Menurut Erik, beberapa makanan dalam menu MBG yang dikonsumsi siswa terindikasi sudah basi.
“Dari keterangan anak-anak, pas dibuka ayamnya basi, asam, warnanya juga agak berbeda,” ungkapnya.
Adah (46), seorang ibu yang anaknya duduk di kelas 3 SD, mengatakan anaknya juga menjadi korban keracunan.
“Perut mual, badannya dingin, lalu panas. Tadi sempat dibawa ke bidan, tapi muntah-muntah terus. Katanya cuma makan nasi sedikit, ayamnya tidak dimakan. Mulai pusing sekitar jam 10 pagi,” kata Adah.
Hal serupa diungkapkan Salwa (17), siswi kelas XII SMK PBB. Ia mengaku sempat menyantap menu ayam kecap, tahu, dan buah melon.
“Menunya ayam kecap, tahu, dan melon. Tapi di kulit ayam masih ada bulu sedikit. Awalnya enggak terasa apa-apa, tapi sekitar jam 3 sore mulai pusing dan mual, lalu dibawa ke sini,” ujar Salwa.
Baca juga: Menu MBG yang Diduga Jadi Pemicu Ratusan Siswa di Bandung Barat Keracunan
Hingga Senin (22/9/2025) pukul 23.56 WIB, jumlah korban keracunan tercatat sementara mencapai 301 orang dari berbagai sekolah.
Rinciannya:
Kasus keracunan massal di Bandung Barat ini masih ditangani aparat terkait dan tim medis. Daging ayam dalam program Makan Bergizi Gratis diduga kuat sebagai penyebab utama.
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Menu MBG yang Bikin 75 Siswa di Bandung Barat Keracunan, Daging Ayam Bau, Berubah Warna, dan Berbulu
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini