Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Diserang Israel, Negara Arab Bakal Bentuk Aliansi Seperti NATO

Kompas.com - 16/09/2025, 15:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

DOHA, KOMPAS.com - Negara-negara di jazirah Arab yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCG) berjanji untuk menjalin aliansi kerja sama pertahanan di antara anggotanya.

Janji tersebut diucapkan dalam KTT darurat di Doha, Qatar, sebagai repsons atas serangan Israel di Qatar, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Selasa (16/9/2025).

KTT darurat digelar selang beberapa hari setelah Israel menyerang pejabat Hamas di Qatar pada Selasa (9/9/2025).

Baca juga: OKI, Doha, Indonesia, dan Pertaruhan Normalisasi Arab-Israel

GCC yang beranggotakan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan akan mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama. 

Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi menegaskan, lembaga tersebut berdiri dalam satu barisan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Mohammed Al Ansari menyatakan, pertemuan Komando Militer Bersatu GCC akan segera digelar di Doha. 

"Pernyataan bersama jelas menyerukan pertemuan komando tinggi di sini untuk membahas langkah lebih lanjut demi menjamin keamanan bersama," ujarnya.

Meski demikian, detail mekanisme tersebut belum diumumkan. Prinsip dasarnya adalah serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.

Baca juga: Perang Israel di Gaza Paling Mematikan bagi Jurnalis, 252 Orang Tewas

Prinsip tersebut sama dengan NATO, di mana apabila salah satu negara anggota mendapat serangan, maka dianggap serangan terhadap negara lainnya.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Roma, Andrea Dessi, menilai bahwa KTT darurat Doha menunjukkan adanya perubahan nada di dunia Arab-Islam. 

"Secara retoris, kita melihat awal dari kebersamaan dan perubahan pola pikir. Aksi nyata akan menyusul," kata dia kepada Al Jazeera.

Pertemuan ini digelar menyusul serangan Israel terhadap pejabat Hamas pada 9 September yang menewaskan enam orang.

Di tengah jalannya KTT, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio justru berada di Israel untuk bertemu Perdana Menteri Israel Netanyahu.

Baca juga: Pemimpin Arab-Muslim Desak Peninjauan Hubungan dengan Israel Usai Serangan di Qatar

Netanyahu sendiri kembali mengancam akan menyerang pemimpin Hamas jika Qatar tidak mengusir mereka. 

Namun Trump menegaskan Israel tidak akan kembali menyerang Qatar.

Halaman:

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau