DOHA, KOMPAS.com - Negara-negara di jazirah Arab yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCG) berjanji untuk menjalin aliansi kerja sama pertahanan di antara anggotanya.
Janji tersebut diucapkan dalam KTT darurat di Doha, Qatar, sebagai repsons atas serangan Israel di Qatar, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Selasa (16/9/2025).
KTT darurat digelar selang beberapa hari setelah Israel menyerang pejabat Hamas di Qatar pada Selasa (9/9/2025).
Baca juga: OKI, Doha, Indonesia, dan Pertaruhan Normalisasi Arab-Israel
GCC yang beranggotakan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan akan mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama.Â
Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi menegaskan, lembaga tersebut berdiri dalam satu barisan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Mohammed Al Ansari menyatakan, pertemuan Komando Militer Bersatu GCC akan segera digelar di Doha.Â
"Pernyataan bersama jelas menyerukan pertemuan komando tinggi di sini untuk membahas langkah lebih lanjut demi menjamin keamanan bersama," ujarnya.
Meski demikian, detail mekanisme tersebut belum diumumkan. Prinsip dasarnya adalah serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.
Baca juga: Perang Israel di Gaza Paling Mematikan bagi Jurnalis, 252 Orang Tewas
Prinsip tersebut sama dengan NATO, di mana apabila salah satu negara anggota mendapat serangan, maka dianggap serangan terhadap negara lainnya.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Roma, Andrea Dessi, menilai bahwa KTT darurat Doha menunjukkan adanya perubahan nada di dunia Arab-Islam.Â
"Secara retoris, kita melihat awal dari kebersamaan dan perubahan pola pikir. Aksi nyata akan menyusul," kata dia kepada Al Jazeera.
Pertemuan ini digelar menyusul serangan Israel terhadap pejabat Hamas pada 9 September yang menewaskan enam orang.
Di tengah jalannya KTT, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio justru berada di Israel untuk bertemu Perdana Menteri Israel Netanyahu.
Baca juga: Pemimpin Arab-Muslim Desak Peninjauan Hubungan dengan Israel Usai Serangan di Qatar
Netanyahu sendiri kembali mengancam akan menyerang pemimpin Hamas jika Qatar tidak mengusir mereka.Â
Namun Trump menegaskan Israel tidak akan kembali menyerang Qatar.