Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Menjaga Kejernihan Informasi di Tengah Situasi Bencana

Kompas.com - 05/08/2025, 13:08 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kejernihan informasi berperan penting dalam situasi bencana. Sebab, informasi yang tepat akan membantu proses mitigasi untuk mengurangi dampak bencana.

Biasanya, semakin genting situasi bencana maka masyarakat semakin berlomba-lomba untuk mengabarkannya demi mengurangi kecemasan mereka sendiri.

Tindakan itu sering dilakukan tanpa mengecek dua kali keakuratan informasinya.

Misalnya bencana gempa yang belakangan terjadi. Semenanjung Kamchatka, Rusia dilanda gempa magnitudo 8,7 pada Selasa (29/7/2025) pukul 23.24 waktu setempat atau Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sedikitnya 15 konten bermuatan informasi keliru yang beredar sejak terjadinya gempa, hingga Senin (4/8/2025).

Hanya dalam waktu kurang dari seminggu, konten-konten itu disebarkan oleh ratusan, bahkan ribuan akun dan dikonsumsi oleh jutaan pengguna media sosial.

Akar masalah misinformasi seputar kebencanaan ada pada kesenjangan literasi digital dan pengetahuan.

Maka, simak tips berikut agar menghindari menjadi pelaku penyebar hoaks atau misinformasi di tengah situasi bencana.

Tetap tenang dan cek ulang

Ketidakpastian dalam situasi mengancam yang disandingkan dengan terbatasnya informasi, dapat menjadi celah munculnya informasi keliru.

Di sisi lain, media sosial dapat mendistribusikan informasi lebih cepat dan luas dibanding sumber berita tradisional.

Jadi, ketika menerima informasi seputar kebencanaan dalam bentuk teks, gambar, video, bahkan audio di media sosial, jangan buru-buru disebar ulang.

Coba cek kembali, apakah informasi serupa diwartakan oleh media kredibel atau diinformasikan melalui situs web resmi pemerintah.

Jika tidak yakin akan keakuratannya, lebih baik urungkan dulu niat untuk menyebarluaskannya.

Tidak apa-apa tidak menjadi yang paling cepat menyebarkan informasi, daripada menyajikan informasi keliru kepada orang lain.

Menyebarkan informasi tanpa mengeceknya terlebih dahulu, berisiko menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang lebih luas.

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau