JAKARTA, KOMPAS.com -Â Hingga Agustus 2025, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah membukukan kontrak baru senilai Rp 5,24 triliun.
Angka ini dinilai sebagai cerminan dari strategi yang semakin matang. Hal ini karena hampir 50 persen kontrak baru berasal dari sektor industri penunjang, sementara sisanya dari infrastruktur dan gedung.
Diversifikasi ini menunjukkan WIKA tidak hanya membangun infrastruktur modern, tetapi juga berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan.
WIKA kini memimpin dalam proyek-proyek strategis irigasi. Ini adalah langkah konkret yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan program strategis nasional.
Baca juga: Kawasan IT Center BRI Diakui Para Ahli Manajemen Konstruksi Ramping
WIKA mendapatkan kontrak untuk memperbaiki jaringan irigasi di Jambi dan mengembangkan irigasi air tanah di Sumatera Selatan.
Proyek ini tidak hanya memastikan distribusi air yang andal untuk lahan pertanian, tetapi juga menggunakan solar panel sebagai sumber energi terbarukan, menjadikannya proyek yang ramah lingkungan.
Selain itu, di sekitar area padat seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, WIKA akan membangun irigasi yang mampu mengelola 9.800 meter persgei lahan pertanian.
Baca juga: WIKA Cetak Kontrak Rp 4,78 Triliun, Didominasi Sektor Industri Penunjang Konstruksi
Sementara di DIY, WIKA berpartisipasi dalam pembangunan embung-embung skala kecil.
Embung ini akan menjadi kunci dalam manajemen sumber daya air, memastikan petani memiliki pasokan air yang stabil.
"Capaian kontrak baru ini menjadi bukti konsistensi WIKA dalam menjaga pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat, serta memperkuat peran Perseroan dalam pembangunan nasional," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, dikutip Kompas.com, Selasa (23/9/2025).
Baca juga: Scaffolding dalam Konstruksi: Definisi, Fungsi, hingga Jenisnya
Dengan fokus pada pembangunan yang tidak hanya megah tetapi juga berkelanjutan dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat, WIKA berupaya membuktikan lebih dari sekadar perusahaan konstruksi.
"Kami adalah mitra strategis dalam mewujudkan impian Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat pangan," tuntas Agung.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini