Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Heran Pekerjanya Dirazia AS meski Punya Visa Bisnis dan ESTA

Kompas.com - 19/09/2025, 10:47 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com – Korea Selatan dibuat heran setelah ratusan warganya yang bekerja di proyek pabrik baterai Hyundai–LG di Amerika Serikat (AS) ditahan dalam razia otoritas imigrasi pada Kamis (4/9/2025).

Padahal, sebagian pekerja datang dengan visa bisnis atau program bebas visa yang selama ini dianggap sah.

Diketahui, razia yang berlangsung di dekat Savannah, Georgia, menjadi operasi imigrasi terbesar yang pernah dilakukan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Baca juga: AS Menyesal Razia 300 Pekerja Korsel, Proyek Rp 70 T Mandek Usai Mereka Pilih Pulang

Lebih dari dari 300 warga Korea Selatan—termasuk 250 karyawan dan kontraktor LG Energy Solution—ditahan dalam penggerebekan. Video pekerja yang diborgol bahkan beredar luas dan memicu kehebohan publik di Seoul.

LG: Bukan penyalahgunaan

Dalam dokumen pedoman internal Agustus 2023, yang dilihat Reuters, LG menganjurkan pekerja dan subkontraktor untuk menggunakan Electronic System for Travel Authorization (ESTA), sistem izin masuk singkat ke AS.

Sekitar 44 persen dari pekerja LG yang ditahan diketahui masuk AS menggunakan ESTA, menurut anggota parlemen Korea Selatan, Han Jeong-ae.

Pedoman internal LG menambahkan, ESTA hanya untuk penugasan singkat kurang dari satu bulan. Untuk kunjungan 1–6 bulan, pekerja harus pakai visa B-1 atau L-1.

Perusahaan, melalui pedoman tersebut, juga memberi tips menghadapi wawancara di bandara AS. Salah satunya adalah untuk tidak menyebut kata “work” (bekerja) kepada petugas imigrasi.

“Menggunakan kata ‘work’ untuk menjelaskan tujuan kunjungan bisa menimbulkan kecurigaan dan menyebabkan penolakan masuk AS,” tulis panduan itu.

Meski demikian, LG membantah melakukan pelanggaran.

“Kami menyarankan karyawan menggunakan ESTA untuk perjalanan bisnis, mengingat tingginya tingkat penolakan B-1 visa pada waktu itu. Penolakan B-1 juga akan memblokir kelayakan ESTA,” kata LG dalam pernyataannya kepada Reuters.

Perusahaan juga menyatakan telah memperbarui pedoman visa pekerja pada Maret 2024.

“Karyawan kami bertanggung jawab memasang mesin buatan Korea dan menyiapkan proses produksi agar stabil, serta mentransfer pengetahuan kepada pekerja lokal. Aktivitas ini sesuai dengan tujuan ESTA atau B-1,” tegas LG.

Perbedaan tafsir aturan

Menurut pengacara imigrasi AS, kegiatan para pekerja Korea Selatan seperti yang telah disebutkan oleh LG sebenarnya masih sesuai cakupan ESTA maupun B-1.

Namun, penggunaan ESTA secara berulang dinilai cukup berisiko.

Baca juga: Trump Bantah Takuti Investor Asing Pasca Razia Pekerja Korsel, Janji Sambut Ramah

Halaman:

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau