KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mengecek Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Wali Kota Prabumulih, H Arlan.
Langkah ini dilakukan setelah nama Arlan menjadi sorotan publik buntut viral kasus pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, yang disebut menegur anak wali kota karena membawa mobil ke sekolah.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan pengecekan LHKPN akan dilakukan untuk memastikan laporan kekayaan Arlan sesuai dengan ketentuan.
“Kalau kita bicara soal kepatuhan LHKPN, tentu tidak hanya patuh soal waktu pelaporan, tapi juga patuh terkait dengan isinya, apakah yang disampaikan sudah sesuai, sudah benar, sudah lengkap atau belum. Nanti akan dicek dari pelaporan LHKPN yang bersangkutan,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Budi menambahkan, sorotan masyarakat terkait kekayaan pejabat publik adalah hal yang positif karena bagian dari pengawasan bersama.
“Di situ peran-peran dari masyarakat untuk ikut mengawasi soal kewajaran ataupun kebenaran dari aset yang dimiliki, ya dari profilnya itu apakah sudah sesuai atau belum,” ujarnya.
Baca juga: Yogyakarta Darurat Sampah, Wali Kota Hasto Galakkan Emberisasi, Apa Itu?
Berdasarkan LHKPN 2024 yang dilaporkan pada 13 Agustus 2024, total harta kekayaan H Arlan tercatat mencapai Rp 17,002 miliar.
Rinciannya, aset terbesar berupa tanah dan bangunan senilai Rp 5,8 miliar. Ia memiliki 18 bidang tanah dan bangunan, sebagian besar berada di Prabumulih dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Selain itu, Arlan juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 4,9 miliar. Koleksinya meliputi:
Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 202 juta, kas dan setara kas Rp 8 miliar, serta utang sebesar Rp 2 miliar.
Dengan demikian, total harta kekayaannya mencapai Rp 17.002.737.046.
Baca juga: Tangis Haru Kepsek dan Satpam SMPN 1 Prabumulih, Terima Motor Listrik dan Kembali Bekerja
Sebelumnya, nama H Arlan ramai diperbincangkan usai beredarnya video viral perpisahan Roni Ardiansyah dengan siswa SMPN 1 Prabumulih. Ratusan pelajar tampak menangis melepas sang kepala sekolah yang disebut dicopot karena menegur anak pejabat membawa mobil ke sekolah.
Namun, H Arlan membantah kabar tersebut. Ia menegaskan isu itu hoaks dan menyampaikan permohonan maaf kepada Roni dan masyarakat Prabumulih.
“Itu berita hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan dan anak saya diantar. Kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya selaku Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” kata Arlan dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).
Setelah polemik meluas, ajudan Presiden Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah, mengumumkan bahwa mutasi Roni maupun pemberhentian seorang satpam sekolah dibatalkan. Keduanya kini dipulihkan jabatannya dan kembali bertugas di SMPN 1 Prabumulih.
Sebagai bentuk rekonsiliasi, Arlan bahkan menyerahkan dua unit motor listrik kepada Roni dan satpam sekolah, Ageng, serta meminta keduanya kembali bekerja.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini