Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT Doha Tak Hasilkan Aksi Nyata, Negara Arab Dinilai Tak Berdaya Hadapi Israel

Kompas.com - 17/09/2025, 11:51 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber CNN

DOHA, KOMPAS.com – Para pemimpin negara-negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat di Doha, Qatar, pada Senin (15/9/2025).

Tujuannya adalah menunjukkan dukungan kepada Qatar setelah serangan Israel yang menyasar pimpinan Hamas di kota tersebut pekan lalu.

Namun, meski dibalut pernyataan keras berisi kecaman terhadap Israel, pertemuan itu berakhir tanpa langkah nyata. 

Baca juga: KTT Darurat di Doha, Negara-negara Arab-Islam Bahas Balasan untuk Israel

Tidak ada keputusan mengenai sanksi, embargo, atau bentuk tekanan lain terhadap Israel maupun sekutunya, Amerika Serikat (AS).

Kontras dengan Embargo Minyak 1973

Situasi ini kontras dengan lima dekade lalu. Pada Oktober 1973, ketika perang Yom Kippur pecah antara Israel melawan Mesir dan Suriah, negara-negara Arab justru mengambil langkah drastis. 

Para menteri dari OAPEC (Organisation of Arab Petroleum Exporting Countries), yang dipimpin Arab Saudi, memutuskan untuk mengurangi produksi minyak serta memberlakukan embargo terhadap AS dan negara lain yang mendukung Israel.

Senjata minyak itu terbukti efektif, mendorong Barat ke jurang resesi dan mempercepat gencatan senjata. 

Kini, meski korban jiwa di Gaza telah mendekati 65.000 orang – sebagian besar perempuan dan anak-anak – negara-negara Arab tak lagi menunjukkan keberanian serupa.

Ketergantungan pada AS

Ironisnya, bahkan kedekatan dengan Washington tak selalu memberi perlindungan. 

Qatar, misalnya, pada 2022, ditetapkan AS sebagai sekutu utama non-NATO dan menjadi tuan rumah pangkalan udara terbesar AS di Timur Tengah.

Namun, harapan agar Amerika bisa menekan Israel tampak jauh dari kenyataan. 

“Kami berharap mitra strategis kami di AS menggunakan pengaruh mereka terhadap Israel agar perilaku ini dihentikan,” kata Sekjen Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jasem Mohamed al-Budaiwi, dikutip harian pemerintah Dubai, Al Bayan

Menurutnya, AS punya daya tekan besar terhadap Israel, dan sudah saatnya kekuatan itu digunakan.

Baca juga: PM Malaysia Hadiri KTT Darurat Arab-Islam di Doha Serukan Solidaritas

Akan tetapi, Presiden AS Donald Trump justru berkelakar pada awal Agustus, “Itu terserah Israel” saat ditanya soal operasi di Gaza, seolah menepis harapan adanya intervensi dari Washington.

AS juga tak bisa mencegah serangan Israel ke Doha saat menghantam markas pimpinan Hamas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau