Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 5.000 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Apa Kata Istana?

Kompas.com - 23/09/2025, 05:46 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Lonjakan kasus keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) menimbulkan pertanyaan besar soal keberlanjutan program andalan pemerintah tersebut.

Data terbaru yang dibuka langsung oleh Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari menunjukkan ribuan siswa menjadi korban, dengan angka terbanyak tercatat di Jawa Barat.

Baca juga: BGN Bentuk Tim Ahli untuk Percepat Penanganan Kasus Keracunan MBG

Lebih dari 5.000 Korban Keracunan MBG

Qodari menjelaskan bahwa laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan temuan yang seragam, korban keracunan MBG sudah menembus 5.000 orang.

“(Data) dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025,” ujar Qodari di Istana, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Ia menambahkan, kasus terbanyak terjadi pada Agustus 2025, dengan Jawa Barat sebagai daerah paling rawan.

Penyebab Utama Keracunan MBG

Menurut Qodari, setidaknya ada empat indikator penyebab keracunan MBG.

Pertama, masalah higienitas makanan. Kedua, ketidaksesuaian suhu penyimpanan dan pengolahan pangan. Ketiga, kontaminasi silang dari petugas. Keempat, sebagian kasus dipicu alergi pada penerima manfaat.

“Jadi singkatnya, SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG,” imbuh Qodari, menekankan pentingnya sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Samarinda Utara sejak Senin, 14 April 2025. Kegiatan ini dimulai usai libur Idul Fitri dan disambut antusias oleh siswa dan pihak sekolah di SDN 004 Samarinda UtaraPandawa Borniat/kompas.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Samarinda Utara sejak Senin, 14 April 2025. Kegiatan ini dimulai usai libur Idul Fitri dan disambut antusias oleh siswa dan pihak sekolah di SDN 004 Samarinda Utara

DPR Minta Evaluasi Total

Ketua DPR RI Puan Maharani ikut angkat suara. Ia menegaskan, pemerintah harus bertindak cepat agar program tidak menimbulkan kerugian bagi anak-anak.

“Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, agar pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik. Jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan,” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senin (22/9/2025).

Politikus PDI-P itu mengingatkan bahwa pelaksanaan program secara masif memang penuh tantangan.

Oleh karena itu, evaluasi harus dilakukan menyeluruh. “Jadi memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karenanya memang pihak-pihak yang terkait harus bisa melakukan evaluasi total,” katanya.

Istana Minta Maaf

Pihak Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara dan menyampaikan permohonan maaf atas berulangnya kasus keracunan MBG di berbagai daerah.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan, pemerintah tidak pernah menginginkan peristiwa ini terjadi.

“Tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/9/2025).

Baca juga: BGN Bentuk Tim Ahli untuk Percepat Penanganan Kasus Keracunan MBG

“Yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan,” ucap dia.

Istana juga berjanji akan segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan MBG agar tidak ada lagi siswa yang keracunan.

"Tentu saja ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah," tuturnya.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana Bongkar Data Keracunan MBG: Korban Lebih dari 5.000 Orang, Paling Banyak di Jabar" dan "Saat Istana Meminta Maaf Usai Maraknya Keracunan Massal MBG".

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau