LONDON, KOMPAS.com — Ketika Perdana Menteri Inggris Keir Starmer resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara, suasana haru dan sukacita menyelimuti kantor Misi Palestina di London barat.
“Ini momen bersejarah,” ujar Kepala Utusan Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, saat menyaksikan pengumuman tersebut yang disiarkan melalui televisi, bersama timnya pada Minggu (21/9/2025) waktu setempat.
Zomlot, yang lahir dan besar di kamp pengungsi di Rafah, Gaza Selatan, tampak emosional. “Sebagai anak kecil dari Rafah, hanya ini yang saya pelajari sejak kecil,” ucapnya, sambil menunjuk layar yang menayangkan berita tentang pengakuan Palestina oleh Inggris.
Baca juga: Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal Resmi Akui Negara Palestina, Israel Kian Terpojok
Ia menyambut keputusan ini sebagai titik balik penting. “Ini adalah momen Afrika Selatan bagi Palestina,” katanya kepada AFP.
Dia mengacu ke momen berakhirnya apartheid di Afrika Selatan pada 1990-an, yang terjadi setelah tekanan dan isolasi internasional terhadap rezim kulit putih saat itu.
Zomlot menyatakan, keputusan Inggris merupakan jaminan moral bagi rakyat Palestina.
“Pengakuan ini adalah tindakan jaminan kepada rakyat Palestina bahwa mereka bisa berharap pada masa depan yang lebih baik, dan bahwa perdamaian itu bisa terjadi,” ujarnya.
Bendera Palestina yang akan dikibarkan di luar gedung misi telah dilipat rapi dan disiapkan di ruang resepsi untuk upacara pada Senin (22/9/2025).
Nantinya, gedung itu akan berganti nama menjadi Kedutaan Besar Palestina di Inggris, dan Zomlot akan menjadi Duta Besar Palestina.
Suasana penuh haru pun menyelimuti kantor misi Palestina di London pada hari pengumuman.
“Sudah puluhan tahun,” ujar salah satu staf yang enggan disebutkan namanya sambil tersenyum lega.
Beberapa staf tampak berpelukan dan memberi selamat satu sama lain, di tengah liputan para jurnalis yang memenuhi ruangan.
Baca juga: Negara Barat Ramai-ramai Akui Palestina, Apa Artinya?
Dalam pernyataannya, politisi dari Partai Buruh itu menyampaikan, pengakuan tersebut bertujuan menghidupkan kembali harapan perdamaian serta mendukung solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.
“Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina,” ujar Starmer.