Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lega dan Haru Staf Palestina Usai Inggris Akui Kemerdekaan Negara Mereka

Kompas.com - 22/09/2025, 08:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com — Ketika Perdana Menteri Inggris Keir Starmer resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara, suasana haru dan sukacita menyelimuti kantor Misi Palestina di London barat.

“Ini momen bersejarah,” ujar Kepala Utusan Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, saat menyaksikan pengumuman tersebut yang disiarkan melalui televisi, bersama timnya pada Minggu (21/9/2025) waktu setempat.

Zomlot, yang lahir dan besar di kamp pengungsi di Rafah, Gaza Selatan, tampak emosional. “Sebagai anak kecil dari Rafah, hanya ini yang saya pelajari sejak kecil,” ucapnya, sambil menunjuk layar yang menayangkan berita tentang pengakuan Palestina oleh Inggris.

Baca juga: Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal Resmi Akui Negara Palestina, Israel Kian Terpojok

Ia menyambut keputusan ini sebagai titik balik penting. “Ini adalah momen Afrika Selatan bagi Palestina,” katanya kepada AFP.

Dia mengacu ke momen berakhirnya apartheid di Afrika Selatan pada 1990-an, yang terjadi setelah tekanan dan isolasi internasional terhadap rezim kulit putih saat itu.

Zomlot menyatakan, keputusan Inggris merupakan jaminan moral bagi rakyat Palestina.

“Pengakuan ini adalah tindakan jaminan kepada rakyat Palestina bahwa mereka bisa berharap pada masa depan yang lebih baik, dan bahwa perdamaian itu bisa terjadi,” ujarnya.

Bendera Palestina yang akan dikibarkan di luar gedung misi telah dilipat rapi dan disiapkan di ruang resepsi untuk upacara pada Senin (22/9/2025).

Nantinya, gedung itu akan berganti nama menjadi Kedutaan Besar Palestina di Inggris, dan Zomlot akan menjadi Duta Besar Palestina.

Suasana penuh haru pun menyelimuti kantor misi Palestina di London pada hari pengumuman.

“Sudah puluhan tahun,” ujar salah satu staf yang enggan disebutkan namanya sambil tersenyum lega.

Beberapa staf tampak berpelukan dan memberi selamat satu sama lain, di tengah liputan para jurnalis yang memenuhi ruangan.

Baca juga: Negara Barat Ramai-ramai Akui Palestina, Apa Artinya?

Momen Inggris akui Palestina

Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer (kanan) berpose dengan presiden Palestina Mahmud Abbas (kiri) di awal pertemuan mereka di Downing Street di London pada 8 September 2025.AFP/POOL/JONATHAN BRADY Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer (kanan) berpose dengan presiden Palestina Mahmud Abbas (kiri) di awal pertemuan mereka di Downing Street di London pada 8 September 2025.
Langkah Inggris diumumkan secara resmi oleh Perdana Menteri Starmer dalam pesan video sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Dalam pernyataannya, politisi dari Partai Buruh itu menyampaikan, pengakuan tersebut bertujuan menghidupkan kembali harapan perdamaian serta mendukung solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.

“Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina,” ujar Starmer.

Halaman:

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau