Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macron: Pengakuan Negara Palestina Bisa Isolasi Hamas

Kompas.com - 19/09/2025, 14:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina merupakan langkah penting untuk mengisolasi kelompok bersenjata Hamas.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam wawancara dengan Channel 12, televisi Israel, pada Kamis (18/9/2025).

“Pengakuan negara Palestina sama artinya dengan menyatakan bahwa perspektif sah rakyat Palestina dan penderitaan mereka saat ini tidak ada hubungannya dengan Hamas,” kata Macron dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Bagaimana Israel Diduga Melakukan Genosida di Gaza? Ini Penjelasan PBB dan Aktivis HAM

“Pengakuan negara Palestina adalah cara terbaik untuk mengisolasi Hamas,” tegasnya, sebagaimana diberitakan AFP.

Perancis bersama Inggris menjadi dua dari sejumlah negara Barat yang berkomitmen akan secara resmi mengakui negara Palestina bulan ini melalui forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rencana tersebut bertujuan menyingkirkan pengaruh Hamas sekaligus membuka jalan bagi solusi dua negara dalam perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Namun, usulan itu ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Macron juga menyoroti situasi di Tepi Barat, di mana desakan kelompok pemukim Israel semakin kuat untuk menduduki wilayah Palestina.

Menurut dia, saat ini adalah menit-menit terakhir sebelum solusi dua negara benar-benar mustahil diwujudkan.

Sementara itu, tank dan jet Israel kembali menggempur Kota Gaza pada Kamis dalam serangan darat besar-besaran. Serangan itu menjadi fase terbaru dari perang dua tahun terakhir yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas pada Oktober 2023.

Serangan Hamas pada 2023 menewaskan 1.219 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data resmi yang dikutip AFP.

Sebagai balasan, kampanye militer Israel hingga kini telah merenggut sedikitnya 65.141 korban jiwa, mayoritas warga sipil, berdasarkan angka dari kementerian kesehatan Gaza yang dinilai dapat diandalkan oleh PBB.

Macron menilai serangan masif Israel justru merugikan negara tersebut.

Baca juga: Warga Palestina Kembali Mengungsi Saat Bom Israel Hujani Gaza

“Operasi semacam ini di Gaza benar-benar kontraproduktif dan sebuah kegagalan,” ujarnya.

“Israel menghancurkan citra dan kredibilitasnya, tidak hanya di kawasan ini, tetapi juga di mata opini publik dunia,” tambahnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau