Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Mulai Ekspor Durian ke China, Indonesia Ikut Mengendus

Kompas.com - 28/08/2024, 11:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Xinhuanet, SCMP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pengiriman pertama durian segar Malaysia ke pasar raksasa China telah tiba.

Sebagaimana dilaporkan Kantor berita Malaysia, Bernama, Wakil Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia, Datuk Arthur Joseph Kurup, pada Sabtu (24/8/2024) menyampaikan, para eksportir dari "Negeri Jiran" telah mulai mengirimkan 40 ton durian segar dalam tiga tahap.

China adalah pembeli durian terbesar di dunia dan mengimpor 1,4 juta ton pada tahun lalu, dengan 68 persennya berasal dari Thailand.

Baca juga: Viral Video Penumpang Bus Kedapatan Bawa Durian lalu Diminta Turun oleh Sopir

Namun Malaysia, setelah memenuhi persyaratan phytosanitary (aman dari hama dan patogen) dari China untuk mengirimkan durian segar pada Juni, mungkin akan mengutamakan pada kualitas daripada kuantitas.

“Durian Malaysia dianggap sebagai produk mewah, dan volume ekspor saat ini lebih kecil dan lebih ditujukan untuk konsumen kelas atas,” kata Lim Chin Khee, seorang penasihat dari Durian Academy, sebuah lembaga yang melatih petani Malaysia.

Menurut Kantor Berita Xinhua yang didukung oleh pemerintah China, tahap pertama pengiriman durian dari Malaysia sebanyak 20 ton telah tiba di Bandara Internasional Zhengzhou Xinzheng di Provinsi Henan pada Minggu (25/8/2024).

Disebut sebagai “raja buah” oleh beberapa orang, durian dianggap sebagai makanan lezat di China dan dapat diberikan sebagai hadiah pada acara-acara khusus, termasuk pernikahan.

Potensi untuk Indonesia

Dengan beberapa konsumen rela membayar hingga 200 yuan (sekitar Rp 435.000) per buah, para pejabat China pada Jumat (23/8/2024) bertemu dengan pejabat dari Indonesia untuk mendiskusikan apakah Beijing dapat menerima pengiriman dari negara kepulauan raksasa di Asia Tenggara ini.

Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Durian dari Malaysia Berpotensi Melonjak Drastis

Durian Indonesia juga harus memenuhi protokol phytosanitary China, yang berarti proses pemeriksaan, sertifikasi, dan kemungkinan karantina untuk memastikan durian-durian tersebut bebas dari hama dan penyakit.

Pada Juli lalu, Xinhua melaporkan, para pejabat Indonesia menyampaikan harapan dapat meningkatkan ekspor durian dari provinsi Sulawesi Tengah, dan melihat China sebagai “pasar yang menjanjikan” dengan “permintaan yang tinggi di kalangan konsumen China”.

Sebagaimana dilansir SCMP pada Selasa (27/8/2024), Indonesia sedang menunggu China untuk mengeluarkan “protokol” setelah beberapa tahun pembicaraan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi disebut telah membahas masalah ini dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Jumat lalu dalam pembicaraan di Beijing.

Menurut Ekonom ING Greater China, Lynn Song, kurangnya kepatuhan terhadap standar-standar sanitasi China mungkin telah menghambat pengiriman durian dari Indonesia.

“Proses dan prosedur untuk memantau dan memastikan standar kualitas belum disepakati, yang mungkin menjadi alasan utama kurangnya impor durian ke China,” kata Song.

Baca juga: Video Viral Bule Ketagihan Durian, Konsumsi Tiap Hari Selama Berminggu-minggu

“Dengan asumsi pembicaraan tersebut berhasil, saya membayangkan durian Indonesia dapat menemukan ceruk pasar di China mengingat tingginya permintaan," tambahnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau