Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee Ditangkap atas Tuduhan Korupsi

Kompas.com - 13/08/2025, 05:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP, Yonhap

SEOUL, KOMPAS.com – Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap pada Selasa (12/8/2025) malam atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi. Informasi ini disampaikan oleh jaksa penuntut umum setempat.

Penangkapan Kim dilakukan hanya beberapa jam setelah Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengabulkan permintaan surat perintah penangkapan yang diajukan jaksa.

Pengadilan menyatakan ada risiko perusakan barang bukti, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap.

Baca juga: Populasi Pria Menurun, Jumlah Tentara Korea Selatan Susut 20 Persen dalam 6 Tahun

“Surat perintah penangkapan terhadap Kim telah dikeluarkan,” kata pihak kejaksaan dalam pernyataan singkat, dikutip dari AFP pada Rabu (13/8/2025).

Dengan keputusan ini, Korea Selatan untuk pertama kalinya memiliki mantan presiden dan mantan ibu negara yang sama-sama mendekam di balik jeruji besi.

Dakwaan terhadap Kim mencakup pelanggaran undang-undang pasar modal dan investasi keuangan, serta pelanggaran hukum dana politik.

Penangkapan ini menjadi babak baru kejatuhan dramatis pasangan tersebut, setelah mantan Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember 2024.

Langkah itu disertai pengerahan pasukan bersenjata lengkap ke parlemen, namun segera ditolak oleh mayoritas anggota parlemen oposisi.

Yoon, yang pernah menjabat jaksa agung, dimakzulkan dan resmi dilengserkan pada April 2025 akibat langkah darurat militernya. Ia kemudian ditahan sambil menunggu proses hukum.

Pekan lalu, Kim menjalani pemeriksaan berjam-jam di kantor kejaksaan. Keesokan harinya, jaksa mengajukan permohonan penangkapan.

“Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah, meskipun saya bukan orang penting,” ujar Kim saat tiba di kantor kejaksaan pada Rabu.

Kontroversi terkait Kim sudah mencuat jauh sebelum ini. Publik masih mempertanyakan dugaan keterlibatannya dalam kasus manipulasi saham.

Sebuah video dari tahun 2022 yang memperlihatkan dirinya menerima tas tangan Dior dari seorang penggemar juga memicu kritik luas.

Selain itu, ia dituduh ikut campur dalam proses pencalonan anggota parlemen dari partai yang dipimpin Yoon, yang dinilai sebagai pelanggaran hukum pemilu.

Baca juga: Korea Utara Ikut-ikutan Bongkar Sound Horeg Propaganda di Perbatasan

Selama menjabat, Yoon tiga kali memveto rancangan undang-undang investigasi khusus yang disahkan parlemen untuk menyelidiki tuduhan terhadap Kim. Veto terakhir dikeluarkan pada akhir November 2024.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau