Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan

Kompas.com - 23/09/2025, 15:05 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik.

Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan setiap insiden ditindaklanjuti dengan evaluasi ketat, termasuk perhatian khusus bagi anak-anak yang mengalami trauma.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa pemulihan psikologis anak menjadi bagian penting dalam evaluasi.

Baca juga: Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan

“Untuk trauma-trauma yang terjadi, termasuk juga penghentian sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG yang mengalami kejadian adalah bagian dari evaluasi kami setiap kali ada SPPG yang mengalami kejadian,” ujar Dadan, Senin (22/9/2025).

Menurut Dadan, SPPG yang terlibat dalam kasus keracunan diminta menghentikan operasional sementara agar proses evaluasi, analisis, hingga pemulihan anak yang trauma dapat dilakukan.

“Maka kami minta setop untuk beroperasi sambil melakukan evaluasi, analisis, termasuk bagaimana membuat recovery terhadap anak yang trauma,” lanjutnya.

BGN Klaim Sebagian Besar Anak Ingin Lanjutkan MBG

Dadan menjelaskan, BGN menghormati keputusan sebagian anak yang enggan mengonsumsi makanan MBG setelah mengalami keracunan. Namun, mayoritas tetap melanjutkan program.

“Bagi anak yang tidak ingin menerima untuk sementara waktu, kita harus hormati, tapi banyak kasus kejadian anak-anak itu ingin kembali mengonsumsi makanan-makanan berikutnya,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa kasus trauma berkepanjangan jumlahnya relatif kecil.

“Jadi hanya sebagian kecil yang mengalami trauma, tapi sebagian besar mereka kembali mengonsumsi makanan-makanan berikutnya. Dan alhamdulillah seperti yang sudah saya sampaikan, sekarang ini sebagian besar anak memang senang dengan program makanan-makanan berikutnya,” kata Dadan.

Penampakan 1 porsi menu MBG berisi nasi, ayam kecap, tahu goreng, sepotong melon, dan lalapan berupa selembar daun selada, seiris tomat, serta satu iris timun yang dibagikan kepada 3600 siswa di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Senin (21/9/2025).KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Penampakan 1 porsi menu MBG berisi nasi, ayam kecap, tahu goreng, sepotong melon, dan lalapan berupa selembar daun selada, seiris tomat, serta satu iris timun yang dibagikan kepada 3600 siswa di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Senin (21/9/2025).

Ribuan Kasus, dari Total 1 Miliar Paket MBG

BGN mencatat sepanjang sembilan bulan terakhir ada 4.711 kasus keracunan terkait distribusi MBG.

Meski begitu, jumlah tersebut dinilai relatif kecil jika dibandingkan dengan total distribusi program yang mencapai 1 miliar paket makanan.

“Ada 4.711 kasus yang kami temukan selama 9 bulan, dan kami sudah membuat porsi makan 1 miliar paket MBG, sampai hari ini,” pungkas Dadan.

Istana dan DPR Minta Evaluasi Menyeluruh

Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari sebelumnya mengungkapkan data resmi yang menunjukkan lebih dari 5.000 siswa menjadi korban keracunan MBG.

Kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat, dengan puncak kejadian pada Agustus 2025.

Halaman:


Terkini Lainnya
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Sulawesi Selatan
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau