Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bendera One Piece Ramai Dikibarkan? Ini Analisis Sosiolog

Kompas.com - 02/08/2025, 15:33 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com – Fenomena pengibaran bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus menjadi perbincangan publik.

Simbol tengkorak bertopi jerami dari serial anime Jepang ini terlihat dikibarkan di berbagai daerah, sebagian bahkan bersanding dengan bendera Merah Putih.

Menanggapi fenomena ini, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menjelaskan bahwa simbol tersebut bukan sekadar gambar karakter fiksi, tetapi punya makna budaya yang lebih luas.

Baca juga: 5 Poin Analisis Sosiolog soal Ramainya Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus

Apa analisisnya terkait pengibaran bendera One Piece tersebut?

Nilai kreativitas, keberanian, dan kekuatan rakyat

Menurut Drajat, bendera One Piece yang dikibarkan masyarakat saat ini tidak mewakili citra bajak laut jahat atau penuh kekerasan seperti yang umum dibayangkan.

“Kalau saya sendiri melihat bahwa ketika yang diambil itu bukan bendera yang mewakili bajak laut, yang wajahnya garang, tengkorak yang garang dan bendera hitam itu, lebih ke arah animasi, lebih ke arah petualangan dan kepahlawanan yang tidak formal, kepahlawanan yang lebih santai,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (1/8/2025) malam.

Ia menilai bendera itu justru menggambarkan nilai-nilai seperti kreativitas, keberanian, dan kekuatan rakyat.

“Yang bendera bertopi itu lebih pengembangan ke arah identitas budaya yang dibangun untuk menunjukkan adanya upaya-upaya simbol kepahlawanan, simbol kekuatan itu basisnya dari rakyat, dari orang-orang yang kreatif, inovatif dan mau berpetualang menjelajah hidup daripada kemapanan negara,” jelas Drajat.

Baca juga: Fenomena Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Sosiolog: Identitas Populer, Bukan Ancaman Negara

Tren budaya dan efek ikut-ikutan

Ilustrasi bendera One Piece. Foto Pop Culture Geek 2012 yang diambil oleh Doug KlineWikimedia Commons Ilustrasi bendera One Piece. Foto Pop Culture Geek 2012 yang diambil oleh Doug Kline
Fenomena ini juga tak lepas dari pengaruh tren dan demonstration effect, yaitu ketika banyak orang ikut melakukan sesuatu karena melihat orang lain melakukannya.

“Pertama adalah bahwa ini satu kesenangan, yang dibagi merata, dan orang-orang merasa dan karena ini dikenal banyak di mana-mana, orang ikut-ikutan semacam FOMO. Dalam sosiologi demonstration effect, terpakai banyak, kita ikut-ikutan, belum tentu memiliki motivasi yang lain, kecuali hanya mengikuti,” ungkapnya.

Reproduksi budaya populer

Drajat menjelaskan bahwa anime seperti One Piece menjadi bagian dari reproduksi budaya, yakni bagaimana simbol dan cerita populer dari media berkembang dan digunakan masyarakat untuk mengekspresikan diri.

“Memang bisa menjadi istilahnya di sosiologi, reproduksi budaya, bagaimana budaya itu dipakai anime itu kemudian disukai, dan kita banyak. Reproduksi Korea dan itu dibangun melalui perantara-perantara yang disebut dengan apa namanya kultur, ada perwakilan simbol,” katanya.

“Justru versi yang menggambarkan yang dulunya seram, dirubah lebih arahnya ke petualangan, dan upaya untuk kreativitas membangun kemerdekaan dan keadilan,” lanjutnya.

Tidak perlu dikhawatirkan berlebihan

Dua orang massa aksi demonstrasi Aliansi Reformasi KUHAP saat mengibarkan bendera One Piece di depan Kantor DPRD Kalteng, Palangka Raya, Jumat (1/8/2025).DOK. MAHASISWA Dua orang massa aksi demonstrasi Aliansi Reformasi KUHAP saat mengibarkan bendera One Piece di depan Kantor DPRD Kalteng, Palangka Raya, Jumat (1/8/2025).

Drajat mengingatkan agar negara tidak bereaksi berlebihan terhadap fenomena ini, sebab justru bisa menimbulkan kesan seolah pemerintah takut terhadap simbol budaya populer.

Halaman:


Terkini Lainnya
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Sulawesi Selatan
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau